DIOLUHTAN. Sulsel. Cara Membuat Instalasi Biogas Mudah dan Konvensional ini
dapat diaplikasikan menggunakan bahan dari kotoran sapi, kambing dan sampah
organik, bahkan
kotoran manusia.
Penyuluh Pertanian sedang menjelaskan proses perombakan limbah organik menjadi gasbio
Biogas adalah
campuran gas metan, NOx, dan CO2 sebagai hasil perombakan limbah organik secara
anaerob di dalam digester atau reaktor oleh campuran berbagai kelompok
mikroorganisme diantaranya adalah bakteri hidrolitik atau fermentatif, bakteri
penghasil asetat dan bakteri metanogenik. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh
aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk
diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah
biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi
anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan
listrik
Gas bio yang terbentuk dapat dijadikan bahan
bakar karena mengandung gas metan (CH4) dalam persentase yang cukup tinggi.
Komponen gas bio selengkapnya adalah sebagai berikut:
Komponen penyusun gas bio
Metan (CH4) 54%-70%
Karbondioksida (CO2) 27%-35%
Nitrogen (N2) 0,5%-2%
Karbonmonooksida (CO) 0,1%
Oksigen (O2) 0,1%
Hidrogen Sulfida (H2S) Kecil
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt
jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas
sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang
berasal dari fosil.
Proses fermentasi untuk pembentukan gas bio sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan baik biotis maupun abiotis, selain
itu perlu adanya keseimbangan antara tahap non methanogenik dan tahap
methanogenik. Faktor-faktor lingkungan yang penting dalam proses yang
berlangsung di dalam digester adalah temperatur, konsentrasi padatan,
konsentrasi asam-asam volatil, pembentukan scum, konsentrasi scum, konsentrasi
nutrien esensial, substansi toksik dan pH.
Limbah biogas, yaitu
kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang
sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur
tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan
oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman
jagung, bawang merah dan padi. Jika biogas dibersihkan dari pengotor secara
baik, ia akan memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. JIka hal ini
dapat dicapai, produsen biogas dapat menjualnya langsung ke jaringan distribusi
gas dengan harga yang lumayan. Akan tetapi gas tersebut harus sangat bersih
untuk mencapai kualitas pipeline. Air (H2O), hidrogen sulfida (H2S) dan
partikulat harus dihilangkan jika terkandung dalam jumlah besar di gas
tersebut. Karbon dioksida jarang harus ikut dihilangkan, tetapi ia juga harus
dipisahkan untuk mencapai gas kualitas pipeline. JIka biogas harus digunakan
tanpa pembersihan yang ektensif, biasanya gas ini dicampur dengan gas alam
untuk meningkatkan pembakaran. Biogas yang telah dibersihkan untuk mencapai
kualitas pipeline dinamakan gas alam terbaharui.
Biogas ini adalah energi alternatif hasil fermentasi dari
kotoran organik (manusia, sapi, kambing dll) dan sampah organik yang
menghasilkan gas metan. Pembuatan dan penggunaan biogas sebagai energi seperti
layaknya energi dari kayu bakar, minyak tanah, gas, dan sebagainya sudah
dikenal sejak lama, terutama di kalangan petani Inggris, Rusia dan Amerika
Serikat. Sedangkan di Benua Asia, tercatat negara India sebagai pelopor dan
pengguna energi biogas yang sangat luas, bahkan sudah disatukan dengan WC
biasa.
Berikut adalah proses pembuatan biogas dari kotoran
ternak :
Yang pertama
dilakukan adalah menyediakan wadah atau bejana untuk mengolah kotoran organik
menjadi biogas. Kalau hanya diperuntukkan secara pribadi, cukup menggunakan bak
yang terbuat dari semen yang cukup lebar atau drum bekas yang masih cukup kuat.
Selain itu perlunya kesediaan kotoran hewan (baik sapi maupun kambing) yang
merupakan bahan baku biogas. Kalau sulit mencari kotoran hewan, maka percuma
aja. Untuk itu diperlukan survey terlebih dahulu. Atau kalau mau sedikit niat,
septik tank bisa dimanfaatkan seperti yang dilakukan di India.
Proses kedua
adalah mencampurkan kotoran organik tersebut dengan air. Biasanya campuran
antara kotoran dan air menggunakan perbandingan 1:1 atau bisa juga menggunakan
perbandingan 1:1,5. Air berperan sangat penting di dalam proses biologis
pembuatan biogas. Artinya jangan terlalu banyak (berlebihan) juga jangan
terlalu sedikit (kekurangan).
Temperatur selama proses berlangsung, karena ini
menyangkut "kesenangan" hidup bakteri pemroses biogas antara 27 - 28
derajat celcius. Dengan temperatur itu proses pembuatan biogas akan berjalan
sesuai dengan waktunya. Tetapi berbeda kalau nilai temperatur terlalu rendah
(dingin), maka waktu untuk menjadi biogas akan lebih lama.
Kehadiran jasad pemroses, atau jasad yang mempunyai
kemampuan untuk menguraikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk CH4 (gas metan)
dan CO2. Dalam kotoran kandang, lumpur selokan ataupun sampah dan jerami, serta
bahan-bahan buangan lainnya, banyak jasad renik, baik bakteri ataupun jamur
pengurai bahan-bahan tersebut didapatkan. Tapi yang menjadi masalah adalah
hasil uraiannya belum tentu menjadi CH4 yang diharapkan serta mempunyai
kemampuan sebagai bahan bakar.
Untuk mendapatkan biogas yang diinginkan, bak penampung
(bejana) kotoran organik harus bersifat anaerobik. Dengan kata lain, tangki itu
tak boleh ada oksigen dan udara yang masuk sehingga sampah-sampah organik yang
dimasukkan ke dalam bioreaktor bisa dikonversi mikroba. Keberadaan udara
menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Untuk itu maka bejana pembuat biogas
harus dalam keadaan tertutup rapat.
Setelah proses ini selesai, maka selama dalam kurun waktu
1 minggu didiamkan, maka gas metan sudah terbentuk dan siap dialirkan untuk
keperluan memasak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memanfaatkan biogas. Seperti misalnya sifat biogas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan sangat cepat menyala. Karenanya kalau lampu atau kompor mempunyai
kebocoran, akan sulit diketahui secepatnya. Berbeda dengan sifat gas lainnya,
sepeti elpiji, maka karena berbau akan cepat dapat diketahui kalau terjadi
kebocoran pada alat yang digunakan. Sifat cepat menyala biogas, juga merupakan
masalah tersendiri. Artinya dari segi keselamatan pengguna. Sehingga tempat
pembuatan atau penampungan biogas harus selalu berada jauh dari sumber api yang
kemungkinan dapat menyebabkan ledakan kalau tekanannya besar.
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
membuat instalasi biogas Mudah dan Konvensional
Alat. Alat yang digunakan dalam membuat Biogas adalah sekop, cangkul, plastik
polyethilen, ember, pipa pralon, termometer, gelas ukur, kertas pH, pengaduk,
karet pengikat, plastik penampung gas dan selang.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam membuat Biogas adalah feses sapi,feses ayam,
air, dan starter.
Cara Membuat Biogas Mudah dan
Konvensional
Pembuatan biogas pertama
kali adalah dengan membuat digester dari plastik polietilen. Plastik disusun
rangkap untuk mengantisipasi kebocoran dan ujungnya digunakan pipa sebagai
inlet dan outlet. Pipa inlet dan outlet diletakkan sejajar sehingga jika sudah
penuh digester yang diisi maka akan keluar melalui outlet. Hal tersebut juga
dibuat sejajar dengan volume digester dalam kondisi 80%-85%. Bagian tengah
diberi saluran sebagai tempat keluarnya gas yang terbentuk. Saluran gas di
sambung dengan pipa pralon yang ukurannya lebih kecil dari pipa pada inlet dan
outlet. Kemudian di beri penampung dan kran penutup. Pada ujung saluran disusun
sebuah kompor yang digunakan sebagai pengujian gas yang terbentuk. konstruksi
digester dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebocoran. Pertama
digester diisi dengan feses sapi dan air yang dicampur hingga homogen. Larutan
atau campuran tersebut diukur pH dan suhu pada bak pencampuran, inlet dan
outlet. Setelah dilakukan pengukuran suhu dan pH, larutan dimasukkan kedalam
digester sekitar 85% dari volume digester yang digunakan. Untuk menampung gas
yang dihasilkan dalam pembuatan biogas ini dipergunakan penampung. Gas yang
terbentuk akan terlihat dalam penampung yang menggelembung.
Sumber : www.agrinak.com
Editor : Y.A. Yahya