DIOLUHTAN. Jateng - Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri DR. Ir.
H.A. Amran Sulaiman, MP kembali meraih penghargaan, setelah beberapa kali
diapresiasi oleh badan dunia, para pakar, pengamat, budayawan, Ketua MPR,
anggota DPR dan DPD RI. Penghargaan kali ini diperoleh pada saat acara Pekan
Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia yang dilaksanakan di Stadion Manahan
Solo, (25/08/2017).
Kementan
memperoleh penghargaan di bidang inovasi pelayanan publik bersama 40 Top
Inovator lainnya, yaitu kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri,
Kementerian Perindustrian, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Hukum dan HAM, Polri,
PT Taspen dan 31 Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Penghargaan
ini langsung diserahkan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Penghargaan
yang diperoleh Kementan RI sebelumnya adalah Penghargaan Pengelolaan Pengawalan
Kepegawaian Terbaik Tingkat Kementerian Besar dari Badan Kepegawaian Nasional
(BKN) pada tahun 2017. Di tahun yang sama, Kementan juga mendapatkan penilaian
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sejak dipimpin Amran Sulaiman, Kementan juga telah berhasil melakukan berbagai terobosan yang menuai beragam apresiasi dari Presiden RI, Joko Widodo, di antaranya penghargaan “Apresiasi Prestasi Lebaran 2017” dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP). Penghargaan tersebut didapat berkat keberhasilan Kementan dalam pengamanan, pengendalian, dan kelancaran penyelenggaraan lebaran 2017 serta apresiasi atas keberhasilan Kementan dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pangan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2017.
Sejak dipimpin Amran Sulaiman, Kementan juga telah berhasil melakukan berbagai terobosan yang menuai beragam apresiasi dari Presiden RI, Joko Widodo, di antaranya penghargaan “Apresiasi Prestasi Lebaran 2017” dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP). Penghargaan tersebut didapat berkat keberhasilan Kementan dalam pengamanan, pengendalian, dan kelancaran penyelenggaraan lebaran 2017 serta apresiasi atas keberhasilan Kementan dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pangan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2017.
Tidak
hanya dari dalam negeri, Apresiasi juga datang dari berbagai organisasi
internasional. Food and Agriculture Organization (FAO) melalui Asisten Direktur
Jenderal Kundhawi Kadiresan, misalnya menyampaikan apresiasinya terhadap
keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras. “FAO menghargai keberhasilan Indonesia dalam swasembada beras. Capaian
ini merupakan hasil dari investasi pemerintah khususnya Kementan RI yang
sebagian besar digunakan untuk membangun infrastruktur,” ucap Kadiresan
saat bertemu dengan Amran di Jakarta, Maret 2017.
Apresiasi
juga datang dari Global Food Security Index (GFSI) yang menempatkan Indonesia
di peringkat 71 untuk Negara yang meraih peningkatan ketahanan pangan tertinggi
dengan skor 2,7 pada tahun 2016.
Apresiasi
dari dunia internasional juga tercermin dari kedatangan sejumlah negara, yaitu
Malaysia, Filipina, Vietnam, Taiwan, dan Uzbekistan, untuk mempelajari
keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan dalam waktu singkat.
Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Uzbekistan Zoir T Mirzaev misalnya, pada
pertemuan dengan Amran di awal bulan ini, mengungkapkan keinginan untuk
pertukaran peneliti dan mahasiswa, transfer teknologi lada, rempah dan sumber
genetik kedelai dari Indonesia serta membangun kemitraan pertanian secara
intensif dan saling menguntungkan.
Dalam
bidang inovasi teknologi pada tiga tahun terakhir, Kementerian Pertanian telah
merilis 300 inovasi teknologi hortikultura, peternakan, perkebunan, dan
pendukungnya seperti bioteknologi, pemetaan, pemupukan, dan juga pascapanen pertanian.
Pada bidang mekanisasi siap diterapkan 27 prototype teknologi mekanisasi untuk
bawang merah, bawang putih dan cabai, terintegrasi mulai dari hulu ke hilir
telah dirilis 24/8/2017. Berbagai apresiasi yang diperoleh Kementan ini
merupakan wujud kerja nyata dan upaya yang maksimal dari seluruh element yang
ada di Kementerian Pertanian.
Terpisah,
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo tidak kaget dengan berbagai prestasi yang
ditorehkan Menteri Amran dan jajarannya dalam meningkatkan produksi dan pelayanan
kepada masyarakat. Dalam pantauannya selama menjadi mitra pengawasan Kementan,
Menteri Amran memang termasuk menteri yang rajin turun ke bawah untuk melihat
problem masyarakat utamanya petani. “Menteri
Amran ini memang termasuk menteri yang sejauh ini performanya sangat baik. Saya
kira menteri yang bisa disebut bekerja, saya kira beliau. Selalu turun ke bawah
dan lihat masalah di lapangan. Dari program-program dia bisa terlihat bahwa
swasembada sudah tercapai, utamanya beras yak. Kemudian hortikultura, dan
jagung yang selama ini kebutuhannya selalu impor kini kita penuhi cukup dari
petani kita,” kata dia.
Edhy
yang saat ini tengah berada di Malaysia memantau atlet Indonesia yang tengah
bertarung di arena SEA Games pun memuji performa Amran dan jajarannya.
Menurutnya, sejumlah masalah pertanian yang selama ini dikeluhkan petani justru
bisa diselesaikan dengan baik, bahkan kini berdampak pada peningkatan produksi.
Salah satunya termasuk masalah irigasi. “Masalah
tentang irigasi ini sudah dapat perhatian dari awal. Cuma karena ada problem di
anggaran sehingga tidak semua masalah pertanian bisa selesai secara serempak.
Tetapi dalam penciptaan hasil pangan dalam negeri beliau bisa menjaga dan
sangat berhasil. Saya lihat tidak ada keluhan. Kalaupun ada protes misal
terhadap harga-harga, saya kira dimanapun, pasti ada kekurangannya,” tambah
dia.
Mengenai
Prestasi Kementan meraih 40 TOP Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian
PANRB, khususnya dalam peningkatan pelayanan di bidang perkarantinaan, bagi
politisi Gerindra ini, merupakan buah kerja keras Mentan dan jajarannya. Namun
dia berharap, khusus perkarantinaan ini, pemerintah bisa bersepakat akan
pentingnya penyelesaian RUU Karantina yang kini digodok di Parlemen. “DPR maunya undang-undang perkarantinaan ini
dalam satu payung supaya tidak jauh jangkauannya. Intinya RUU Karantina ini
tidak boleh stop di tengah jalan karena karantina ini merupakan garda terdepan
lindungi pangan nasional terhadap masuknya hama-hama penyakit,” tambah dia.
Ketua
Komite II DPD RI Parlindungan Purba juga angkat topi atas prestasi yang
ditorehkan Menteri Amran cs. “Hebat.
Mentan ini memang pekerja keras yang tak kenal letih. Beliau meletakkan pondasi
pertanian yang kokoh sehingga cita-cita swasembada pangan akan segera
terwujud,” katanya.
Tidak
hanya itu, dalam penilaiannya, Menteri Amran termasuk menteri yang selalu
menindaklanjuti setiap temuan di lapangan. Karena sikapnya itu, Menteri asal Kabupaten
Bone. Sulawesi Selatan ini termasuk figur yang sangat dekat dengan DPD RI. “Beliau sangat dekat dengan kami, para
anggota-anggota di DPD sehingga masalah-masalah di daerah dapat segera ditindak.”
tuturnya.
Editor
: Y.A. Yahya
Sumber
Artikel dan Foto : FP Kementan RI