DIOLUHTAN-Jakarta,
Ada yang bilang mengonsumsi terlalu banyak telur bisa sebabkan bisul. Jika Anda
dengar pendapat macam itu, jangan mudah percaya. "Memang bisa menyebabkan bisul, cuma untuk mereka yang bereaksi
terkena bisul ketika mengonsumsi telur. Tapi itu hanya dialami sangat sedikit
orang. Hanya sekitar 0,5 persen saja," kata Profesor Hardinsyah, Ketua
Umum Pergizi Pangan Indonesia, saat acara Karnaval Ayo
Melek Gizi di Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Kampanye Gizi Makan Telur (ilustrasi)
Bisul
merupakan salah satu infeksi yang diakibatkan bakteri. Kondisi ini disebabkan
karena kulit yang kurang terjaga kebersihannya, lembab, atau terdapat gangguan
pada kekebalan tubuh.
Selain
itu, menurut dr Zaenal Abidin, mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
beberapa waktu lalu sebenarnya makanan lain ada yang bisa turut menyumbang
terjadinya bisul. Jadi, telur tak bisa dianggap menjadi penyebab utama bisul. "Hampir seluruh sumber protein bisa
jadi penyebab alergi sehingga faktor kebersihan itu (lebih diutamakan -red).
Jadi ya kita berusaha mengubah pandangan orang telur itu bukan penyebab
bisul," kata dr Zaenal.
Bagi
Anda yang mengalami bisul setelah mengonsumsi telur, Prof Hardiansyah
menyarankan berhenti makan telur dan mencari makanan lain. "Tubuh manusia nggak
diciptakan sempurna. Ketika alergi telur, coba ganti dengan ikan. Nggak bisa
ikan, pilih daging. Kalau nggak bisa itu, masih banyak kok alternatif makan
lainnya," terangnya.
dr
Eddy Karta, SpKK ditemui terpisah dalam perbincangannya beberapa waktu lalu
menuturkan bisul terjadi karena pendarahan nanah yang masuk ke dalam kantung
bisul. Nah, bisul tersebut bisa pecah dan bisa mengempis. Bisul tersebut dapat
muncul sedikit maupun banyak karena tergantung kondisi badan.
Karena
disebabkan bakteri, maka pengobatannya dengan antibakteri atau antibiotik. Jika
tidak segera diobati maka bisul dapat menyebabkan munculnya bisul di
sebelahnya. Jika badan panas saat memiliki bisul abses di ketiak, maka dapat
menimbulkan infeksi ke seluruh tubuh.(vit/vit)
Editor : Y.A. Yahya
Sumber : www.detik.com