DIOLUHTAN. Jakarta,
Pasca melahirkan, ada beberapa hal yang dianjurkan dipantang ibu. Salah satunya
adalah untuk tidak makan ikan selama 40 hari pasca si kecil lahir. Padahal,
justru ikan menjadi salah satu asupan bergizi bagi ibu yang baru melahirkan. "Beberapa daerah, misalnya di Batang
itu masih ada mitos bahwa ibu melahirkan nggak boleh makan ikan selama 40 hari
setelah melahirkan. Itu mitos saja. Ikan mengandung protein tinggi, bergizi dan
penting untuk produksi ASI," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di
sela-sela Peringatan Hari Gizi Nasional ke-57 di Kantor Kementerian Kesehatan,
Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ilustrasi Ibu-ibu menyusui (foto : admin)
Menkes
Nila mengatakan tidak harus ikan laut, ikan air tawar pun mengandung protein
yang cukup tinggi, misalnya saja lele dengan cara membudidayanya yang tak
terlalu rumit. Selain pada ibu melahirkan, Menkes Nila mengatakan mitos semacam
ini juga kadang berlaku pada ibu hamil. "Mitosnya
makan ikan nggak baik untuk ibu hamil. Padahal ibu hamil harus memberi gizi
yang baik untuk bayinya," ujarnya.
Dalam
kesempatan sama, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr Anung Sugihantono
MKes mengatakan sebetulnya tidak masalah jika ibu hamil atau melahirkan
mengonsumsi ikan. Nah, untuk 'mematahkan' mitos seperti itu awalnya bisa
dilihat dulu pemikiran semacam itu dari siapa dan dicari tokoh yang cukup
berpengaruh terhadap pandangan dan pendapat dari masyarakat. "Seperti kemarin di satu puskesmas di
Pekalongan, anak yang kurus maupun pendek jumlahnya 138. Sebetulnya apa yang
terjadi dengan ini, itu yang harus kita intervensi. Presiden jelas sekali
message-nya tolong masyarakat dijaga betul, tambahi (konsumsi) sayur, telur,
protein. Ibunya dipanggil protein itu apa saja, itu selalu ditanyakan,"
tutur dr Anung.
Soal
tumbuh kembang anak, Menkes Nila mengungkapkan otak anak sudah berkembang sejak
di dalam kandungan, termasuk volume, sel, dan jaringan di otak yang disebut
sinapsis. Nah, untuk membuka sinapsis dan mengaitkan satu jaringan ke jaringan
lain, selain butuh asupan gizi yang cukup juga dibutuhkan stimulai.
Stimulasi,
kata Menkes Nila bisa diberi lewat musik dengan nada tertentu atau belaian
karena anak tentunya memerlukan kasih sayang. Nah, perkembangan otak anak
sampai dia berusia 2 tahun (1.000 hari pertama kehidupan) masih bisa
'diperbaiki' jika sebelumnya ada kekeliruan dalam pemberian stimulasi atau
asupan gizi. "Saya tidak tahan
mendengar kekerasan yang terjadi pada anak. Gimana anak ini bisa dapat
stimulasi baik kalau dia mendapat kekerasan. Ini (kekerasan) bisa membuat anak
berperilaku tidak baik. Kalau keluarga kita keluarga baik, maka akan beri
stimulasi baik untuk anak yang membuat dia berkepribadian baik dan punya
kesempatan untuk berprestasi," kata Menkes Nila.
Kepada
detikHealth beberapa waktu lalu, dr Meta Hanindita SpA menegaskan tak ada
pantangan konsumsi makanan khusus bagi ibu melahirkan. Hal terpenting, ibu
mendapat asupan dengan gizi mencukupi. "Kecuali
jika memang anak alergi terhadap makanan tertentu, maka selama menyusui
sebaiknya ibu stop konsumsi makanan tersebut," kata dr Meta.
Editor : Y.A. Yahya
Sumber : www.detik.com