DIOLUHTAN. Jakarta - Kementerian pertanian menerima penghargaan sebagai salah satu
Kementerian/Lembaga terbaik dengan nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran
tahun 2016, pada Selasa (28/2/2017) di Gedung Dhanapala, Kementrian Keuangan RI, Jakarta.
Seperti
yang dilansir www.bisnis.com bahwa penghargaan
ini diserahkan secara langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan diterima
oleh Sekretaris Jenderal Kementerian
Pertanian Hari Priyono.
Menkeu Sri Mulyani memberikan penghargaan saat Rakornas Pelaksanaan
Anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) APBN
2017 di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta
(foto : Rengga Sancaya/detik.com)
Seperti
dalam keterangan resmi pada hari yang sama, Kementerian pertanian menerima
penghargaan ini dalam kategori Kementerian/Lembaga terbaik dalam kategori
anggaran dengan pagu besar bersama dengan Kementerian Hukum dan HAM,
Kementerian Keuangan, Kepolisian RI dan Kementerian Sosial.
Kedepan
akan terus diupayakan peningkatan prestasi kinerja lainya guna optimalisasi
anggaran yang telah disediakan untuk mendukung pembangunan pertanian di
indonesia.
Hal
ini diharapkan dapat terus mendukung usaha Kementan mencapai swasembada pangan
dalam mewujudkan Indonesia berdaulat pangan serta menjadi lumbung pangan dunia.
Raih Penghargaan Dari
Kemenkeu, Amran Tetap Bekerja dan Lakukan Serap Gabah
Saat
Kementan menerima penghargaan sebagai salah satu kementerian/lembaga terbaik
dengan nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran tahun 2016 dari Kemenkeu. Menteri Pertanian H.A. Amran Sulaiman sibuk
melakukan sergab di daerah, seperti yang dilansir web wartaplus.com
Kepala
Biro Humas dan Informasi Publik Agung Hendriadi, mengungkapkan penghargaan ini
menggambarkan capaian-capaian yang telah diraih Kementan di bawah kepemimpinan
Andi Amran Sulaiman. Kementan akan terus berupaya meningkatkan kinerja lainnya
guna optimalisasi anggaran yang telah disediakan untuk mendukung pembangunan
pertanian di Indonesia. “Diharapkan, hal ini dapat terus mendukung usaha
Kementan mencapai swasembada pangan dalam mewujudkan Indonesia berdaulat pangan
serta menjadi lumbung pangan dunia,” jelasnya.
Hal
lain, Agung menuturkan soal turunnya harga gabah petani di sejumlah daerah.
Berdasarkan pantauan Kementan, harga per kg Gabah Kering Panen (GKP) yang
menurun hampir secara menyeluruh terjadi di Pulau Jawa seperti Kabupaten
Purwerejo, Pati, Kendal, Batang, Tulungagung, Kediri, Magetan, Ngawi, dan
Blitar. “Harga terendah ada di Kabupaten Gresik dan Tuban yang berada pada
kisaran harga Rp 3.200/kg GKP,” jelasnya.
Penyebab
utama menurunnya harga gabah tersebut, jelas Agung, adalah produksi yang
melimpah dan curah hujan yang tinggi, serta minimnya penyinaran matahari pada
musim panen. “Namun pemerintah sudah berupaya melakukan antisipasi agar petani
tidak merugi,” jelasnya.
Editor : Yusran A. Yahya