DIOLUHTAN. Sulsel. Budidaya Cabe saat ini dikembangkan di Balireng, Dusun Taring Tellue, Desa
Mattirowalie, Kec. Bontocani, Kab. Bone, Prov. Sulawesi Selatan. Terdapat lahan seluas 3 hektar yang khusus ditanami
cabe. Lahan ini adalah milik para petani Dusun Taring Tellue yang tergabung
dalam kelompok tani Hulo-huloe, kelompok tani Balireng dan kelompok tani Danrameng.
Fatahuddin (kanan) bersama Anggota Klp. Balireng di lahan Cabe seluas 3 Hektar.
Fatahuddin, salah satu petani cabe yang juga ketua klp. Balireng menerangkan, budidaya ini membutuhkan keuletan dan kesabaran. Karena harus rutin dilakukan perawatan mulai pembibitan hingga panen.
Fatahuddin bersama Penyuluh Pertanian, Yusran A. Yahya (kanan)
Beliau mengaku tertarik dalam budidaya
cabe ini. Cabe besar yang ia tanam dilokasi ini sebanyak 6000 pohon, selain itu
ia juga menanam jenis cabe rawit sebanyak 1000 pohon. “Harapan saya agar para petani
giat melakukan pembudidayaan tanaman cabe, minimal memanfaatkan pekarangan
untuk meningkatkan pendapatan ekonomi serta juga kebutuhan lokal akan komoditi
cabe bisa terpenuhi.” sambung Fatahuddin di lahan cabe yang
terletak dekat dengan Kabupaten Maros.
Penyuluh memperlihatkan perluasan lahan cabe di lereng perbukitan
Yusran
A. Yahya yang juga penyuluh di desa tersebut mengatakan, dengan membudidayakan
tanaman cabe secara baik dan benar dipastikan akan dapat meningkatkan perekonomian
petani. Saat ini cabe sangat laris di pasaran karena memiliki potensi harga
jual yang menjanjikan. ”Karena itu petani lokal diharapkan terus menggalakkan
dan mengembangkan penanaman cabe guna meningkatkan kesejahteraan” ujarnya.
Lebih lanjut Yusran berujar, dengan meningkatnya tanaman hortikultura itu
diharapkan nantinya diperoleh produksi yang dapat mencukupi kebutuhan di
pasar-pasar tradisional serta meningkatkan kesejahteraan petani di Kec.
Bontocani.
Source : Yoush AY