DIOLUHTAN. Malang - Kementrian Pertanian (Kementan) RI optimis
mampu menenuhi target kebuntingan sapi 3 juta ekor dari total 4 juta akseptor
melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB).
Hal ini disampaikan langsung Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Investasi,
Syukur Iwantoro dalam Sosialisikan Upsus Siwab di rangkaian acara "Temu
Teknologi dan Inovasi" di Ruang Sidang STPP Malang beberapa waktu lalu yang dilansir oleh Times Indonesia
Syukur mengatakan saat ini Kementan melalui program ini, sedang fokus
meningkatkan produksi dengan inseminasi buatan. Ia menjelaskan tahun lalu
program IB telah menambah 1,4 juta ekor anakan dari 2 juta yang di-IB. "Tahun ini kami susun targetnya 4 juta IB, sehingga ada 3 juta kelahiran baru", kata Syukur.
Program ini juga difokuskan untuk Swasembada Daging, mandiri ternak dan
mampu menargetkan mampu mengekspor daging. Jika itu, dapat terpenuhi, ia
menilai kesejahteraan petani pun akan naik dan kebutuhan pangan nasional,
terutama daging dapat terpenuhi. "Kesejahteraan petani naik, angka kemiskinan turun. Itulah target
pemerintah," paparnya.
Kementan Siapkan 13 Ribu Hektar Lahan untuk Upsus SIWAB
Seperti dilansir oleh Times Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan 13 ribu hektar lahan
untuk mendukung program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB)
2017. Syukur Iwantoro mengatakan
penyediaan lahan itu, akan digunakan untuk penanaman hijauan pakan ternak,
sekaligus pengadaan 11,7 ribu ton subsidi pakan konsentrat untuk induk sapi
potong.
Syukur juga mengatakan pemerintah akan memberikan 5 juta bibit pakan
rumput dan legum, fasilitas kesehatan, 5,28 juta semen beku, serta tenaga
inseminator. Semua itu diberikan untuk mendukung program Upsus SIWAB 2017. "Program
peningkatan populasi ini akan fokus pada upaya pembuntingan massif sapi dan
kerbau betina di dalam negeri," kata Syukur
Sebagai informasi, Upsus Siwab mencakup dua program utama yaitu
peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin
Alam (Inka).
Program tersebut dituangkan dalam peraturan Menteri Pertanian Nomor
48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan
Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada
tanggal 3 Oktober 2016.
Syukur menjelaskan upsus ini, akan menargetkan akan ada 3 juta sapi dan
kerbau bunting yang pada gilirannya nanti akan menghasilkan 2,4 juta pedet pada
tahun 2018. "Kami berupaya menyiapkan akseptor sebanyak 4 juta ekor sapi
dan kerbau, untuk mendukung program ini berjalan dengan baik," tambahnya.
Salah satu slide paparan dalam pertemuan Sosialisasi Upsus Siwab di STPP Malang, Jawa Timur (19/11/2016) (Foto: Senda/ TIMES Indonesia)
Sedangkan untuk, program intensifikasi kawin alam, pemerintah juga akan
menyiapkan infrastruktur berupa, 5 juta juta bibit pakan rumput dan legum,
prasarana sumber air berupa embung-embung, serta obat-obatan dan vaksin.
Hal ini ditujukan untuk ternak yang dikembangkan di padang rumput,
sehingga ada jaminan ketersediaan pakan, air, dan kesehatan ternak. Tak hanya
itu, untuk mengembangkan peternakan, didaerah NTT dan NTB, juga akan dibangun
prasarana sumber air sehingga lahannya yang cenderung kering menjadi lebih
subur. "Ini untuk memenuhi kebutuhan pakan tersedia sepanjang tahun,"
tutupnya.
Editor : Y.A. Yahya
Sumber Artikel dan Foto : Times Indonesia