DIOLUHTAN. Setidaknya
ada tiga pilar yang perlu dibangun untuk mendukung sektor pertanian yang memiliki
dampak yang positif terhadap kaum miskin sebagaimana yang diungkapkan oleh
Prowse dan Chimhowu (2007) dalam studi yang dipublikasikan dengan tajuk “Making
Agriculture Work for The Poor” yakni :
Pertama,
pentingnya pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian masyarakat.
Infrastruktur merupakan faktor kunci dalam mendukung program pengentasan kemiskinan yang dalam hal ini petani di pedesaan. Di Vietnam, pesatnya penurunan angka kemiskinan tak lepas dari tingginya investasi untuk pembangunan irigasi dan jalan yang mencapai 60 persen dari total anggaran sektor pertanian mereka pada akhir dekade 1990-an. Hal yang sama juga dilakukan di India yang membangun infrastruktur pedesaan. Bahkan di Ethiopia yang pernah mengalami krisis pangan dan kelaparan pada pertengahan dekade 1980-an, perbaikan jalan di pedesaan dan peningkatan akses pasar bagi para petaninya mampu mengangkat tingkat kesejahteraan para petaninya.
Infrastruktur merupakan faktor kunci dalam mendukung program pengentasan kemiskinan yang dalam hal ini petani di pedesaan. Di Vietnam, pesatnya penurunan angka kemiskinan tak lepas dari tingginya investasi untuk pembangunan irigasi dan jalan yang mencapai 60 persen dari total anggaran sektor pertanian mereka pada akhir dekade 1990-an. Hal yang sama juga dilakukan di India yang membangun infrastruktur pedesaan. Bahkan di Ethiopia yang pernah mengalami krisis pangan dan kelaparan pada pertengahan dekade 1980-an, perbaikan jalan di pedesaan dan peningkatan akses pasar bagi para petaninya mampu mengangkat tingkat kesejahteraan para petaninya.
Kedua,
perluasan akses pendidikan.
Pendidikan
memainkan peranan yang penting dalam mengentaskan kemiskinan di pedesaan
melalui tiga saluran yakni dimana tingkat pendidikan berkaitan erat dengan
peningkatan produktivitas di sektor pertanian itu sendiri. Kemudian, pendidikan
juga berhubungan dengan semakin luasnya pilihan bagi petani untuk bisa bergerak
di bidang usaha di samping sektor pertanian itu sendiri yang pada gilirannya
juga akan dapat meningkatkan investasi di sektor pertanian. Terakhir,
pendidikan juga berkontribusi terhadap migrasi pedesaan – perkotaan. Namun
demikian di India, Uganda, dan Ethipia migrasi terjadi antar desa. Buruh tani
yang berpendidikan di Bolivia dan Uganda lebih memiliki posisi tawar yang
tinggi dalam hal upah yang lebih baik (Mosley, 2004).
Ketiga,
penyediaan informasi baik melalui kearifan lokal setempat maupun fasilitasi
dari pemerintah.
Umumnya petani
miskin memiliki kualitas modal sosial yang rendah yang berakibat terhadap
minimnya akses terhadap informasi seperti informasi kesempatan kerja, informasi
pasar mengenai input dan output pertanian, dan informasi mengenai teknik –
teknik pertanian terbaru. Kurangnya informasi ini merupakan salah satu faktor
utama yang menyebabkan mengapa petani kita tetap miskin.
Dengan
strategi diatas yaitu membangun ketiga pilar tersebut diharapkan mendukung
sektor pertanian dan memberikan kesejahterahan yang lebih baik terhadap kaum
miskin serta petani dan keluarganya.
Editor : Yusran
Yahya
Sumber : www.zainuri.wordpress.com