DIOLUHTAN. "Jangan minum obat dengan susu" kata-kata itu seringkali didengar atau
diucapkan oleh masyarakat ketika ingin mengonsumsi obat oral. Kenapa susu tidak
boleh dicampur dengan obat?
Obat
atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif bagi seseorang
jika dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap
dari saluran pencernaan hingga bisa masuk ke dalam aliran darah lalu dikirim ke
daerah yang sakit atau mengalami infeksi untuk pengobatan.
Terdapat
berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat dengan
baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau tidaknya nutrisi lemak atau
nutrisi lainnya, serta apakah ada unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti
kalsium.
Seperti
dikutip dari Everydayhealth.com, beberapa obat seperti keluarga antibiotik yang
mengandung tetrasiklik akan bereaksi dengan susu. Kalsium yang terdapat dalam
susu akan mengikat obat atau antibiotik sehingga mencegah penyerapan obat
tersebut di dalam tubuh.
Selain
itu ada obat yang baik dikonsumsi setelah makan ataupun sesudah makan, hal ini
disebabkan makanan yang dikonsumsi tersebut bisa mempengaruhi penyerapan obat.
Karenanya menjadi hal yang sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan
yang tertera pada botol atau bungkus obat, serta masyarakat sebaiknya selalu
menanyakan kriteria obat yang dikonsumsinya pada apoteker.
Lalu
bagaimana dengan minuman lainnya seperti kopi, teh atau jus?
Minuman
lainnya seperti kopi, teh atau jus umumnya mengandung berbagai senyawa seperti
kafein yang kemungkinan bisa bereaksi dengan obat yang dikonsumsi sehingga
mempengaruhi penyerapannya.
Untuk
itu masyarakat selalu disarankan mengonsumsi obat dengan menggunakan air putih
yang diketahui tidak memiliki kandungan apapun, sehingga tidak mempengaruhi
penyerapan obat. Selain itu air putih bisa membantu melarutkan obat yang
dikonsumsi di dalam lambung sehingga proses penyerapannya menjadi lebih baik
dan lebih mudah.
Editor : Y.A. Yahya
Sumber : www.detik.com