DIOLUHTAN. Anda ingat dengan Yani seekor gajah Sumatera yang mati di Kebun Binatang
Bandung (KBB) beberapa waktu lalu? Menjelang ajalnya, Yani dibiarkan sekarat
dengan tidak mendapatkan penanganan medis yang memadai karena KBB tidak
mempunyai seorang pun dokter hewan.
Kematian Yani menjadi contoh buruknya pengelolaan Kebun Binatang Bandung.
Usai kasus kematian Yani, kita pun dikejutkan dengan sejumlah beruang yang
terlihat kelaparan di dalam kandang yang kotor. Bahkan seekor beruang terlihat
sangat kurus dan memakan fesesnya sendiri.
Relawan Scorpion berusaha membantu memberi makan beruang kelaparan dengan
buah buahan serta meminta akses untuk melihat dan mengecek kondisi beruang
tersebut -yang dikatakan KBB sedang berada di kandang perawatan. Namun, hingga
saat ini permintaan akses tidak pernah dikabulkan. Hingga saat ini, kami tidak
mengetahui bagaimana nasib beruang kurus yang memakan fesesnya sendiri
tersebut.
Apa yang terjadi pada beruang ini adalah pelanggaran terhadap standar
minimum prinsip kesejahteraan satwa di lembaga konservasi, yaitu:
1. Bebas dari rasa lapar
dan haus
2. Bebas dari ketidaknyamanan
lingkungan
3. Bebas dari rasa
sakit, luka dan penyakit
4. Bebas dari rasa takut
dan tertekan
5. Bebas untuk
mengekspresikan prilaku alami.
Hal ini juga bertentangan dengan pasal 1 angka 2 Peraturan Dirjen PHKA
No. P 9/IV-SET/2011 yang menyatakan bahwa kesejahteraan satwa adalah
Keberlangsungan hidup satwa yang perlu diperhatikan oleh pengelola agar satwa
hidup sehat, cukup pakan, dapat mengekspresikan prilaku secara normal, serta
tumbuh dan berkembang biak dengan baik dalam lingkungan yang aman dan nyaman.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya: Mohon Segera
Selamatkan Beruang Kelaparan di Kebun Binatang Bandung
Silahkan klik ➜ TANDA TANGANI PETISI
Oleh
Yayasan Scorpion Indonesia, Jakarta
Sumber :www.change.org
Petisi ini akan dikirim ke:
Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan : Siti Nurbaya Bakar
Dirjen
Konservasi Sumber Daya alam dan Ekosistemnya
Direktur
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati