DIOLUHTAN. Samarinda - Dalam rangkaian kunjungan Menteri Pertanian
(Mentan) DR. H. A. Amran Sulaiman, MP, Kementerian Pertanian bersama dengan Pemprov Kalimantan Timur
menggelar Rapat Koordinasi Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur
Indinesia (KPTN-KTI) di Samarinda, Kalimantan Timur.
KPTN-KTI ini diprakarsai oleh Mentan Amran dan disambut baik oleh seluruh
Perguruan Tinggi Negeri di Kawasan Indonesia Timur yang mempunyai mandat bidang
Pertanian. KPTN-KTI ini dimaksudkan untuk menghimpun potensi yang dimiliki
masing masing Perguruan Tinggi untuk secara bersama sama dengan Kementerian
Pertanian meningkatkan kontribusinya guna pencapaian swasembada pangan di
kawasan timur Indonesia
Hadir pada acara Rapat Koordinasi KPTN-KTI Gubernur Kalimantan Timur, dan
para Rektor, Wakil Rektor dan Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan PT
kawasan Timur Indonesia.
Dalam sambutannya Rektor Universitas Mulawarman menyampaikan yang hadir
pada KPTN-KTI hampir seluruh universitas hadir yang diwakili oleh rektor atau
wakil rektor.
Beliau menyampaikan pertemuan ini diawali dari diskusi beliau dengan Pak
Mentan untuk menghimpun kekuatan mendampingi program Kemtan dalam pencapaian
swasembada pangan. Selanjutnya Rektor menyampaikan bahwa Mentan Amran pantas
dikukuhkan sebagai tokoh pemikir, pekerja keras dan ilmuan kawasan timur
Indonesia. Akhir sambutannya, Rektor UNMUL meyakini dengan kerjasama semua
pihak swasembada pangan Borneo akan tercapai, bahkan akan mengekspor.
Selanjutnya walaupun dalam kondisi sakit, Gubernur Kaltim dalam
sambutannya menegaskan rasa bangga beliau bertemu dengan para Rektor dan Mentan.
"Indonesia Timur adalah andalan pembangunan ke depan" tegasnya.
Lanjutnya, sebagai daerah yang mempunyai SDA yang luar biasa, Kaltim sebagai propinsi
terluas di Indonesia terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing,
khususnya di sektor pangan dan pertanian. Nilai Tukar Petani (NTP) Kaltim untuk
tanaman pangan hotikultura masih dibawah 100, sedangkan untuk subsektor
perkebunan, peternakan dan periksnan sudah melebihi 100. Kaltim akan terus
berjuang meningkatkan produksi pangan", tegasnya.
Dalam sambutannya, Mentan mendukung apa yang disampaikan Gubernur Kaltim.
Membangun Indobesia adalah membangun kawasan timur. Mentan menyampaikan pentingnya
kita pelajari regulasi/kebijakan yang ada yang mungkin kurang mendukung
pembangunan pertanian. Selanjutnya Mentan menjelaskan, kalau provinsi/kab.
mendapat program, maka produksi harus naik.
Terkait dengan impor, Kementan sangat ketat dalam pengendalian impor.
Disamping kebijakan diatas, Kemtan dalam 2 tahun terakhir telah secara
signifikan memberi bantuan alsintan, infrastruktur, pupuk dan bibit.
"Alhamdullilah produksi meningkat secara signifikan. Produksi padi 2016
diperkirakan mencapai 79 juta ton" terangnya
Diakhir sambutannya, Mentan menegaskan "kita harus mengapresiasi Pak
Gubernur, dalam kondisi sakit masih penuh semangat membangun Kaltim".
Editor : Y.A. Yahya
Sumber
: Biro Humas-IP, Kementan (Foto dan Berita di FP
Kementan RI)