DIOLUHTAN - Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga
lingkungan hidup mengundang keprihatinan Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat. Ketua
Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Iu Rusliana menyerukan semua elemen masyarakat
dan pemerintah untuk bersama-sama melindungi lingkungan dari berbagai
kerusakan.
Menurut Iu Rusliana, bencana banjir dan tanah longsor yang terus melanda
berbagai wilayah di Tanah Air dan menyebabkan banyaknya korban jiwa dan harta
benda dipicu oleh hilangnya nilai-nilai kesalehan lingkungan. “Mendesak sekali untuk menegakkan jihad
lingkungan. Masyarakat dan pemerintah harus bergandengan tangan berusaha
sungguh-sungguh memastikan lingkungan di Jawa Barat asri dan lestari,”
ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Jumat (28/10).
Selain menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan
hidup, Pemuda Muhammadiyah pun mengkritisi ulah oknum aparat yang tutup mata
dengan pembangunan yang merusak.
Ilustrasi Kerusakan Alam (foto : yoush)
Dalam sebulan terakhir ini, sederet bencana banjir dan tanah longsor
telah melanda sejumlah daerah di Jawa Barat, seperti di Garut, Sumedang,
Kabupaten Bandung, dan yang terbaru banjir di Kota Bandung.
Iu Rusliana mengungkapkan, sebagai upaya untuk mengingatkan dan membangun
kesadaran masyarakat, Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Sabtu (29/10) ini akan
meluncurkan Program Jabar Ber-Aksi, Jabar Asri, jihad lingkungan di kampus
Universitas Muhammadiyah (UMMI) Sukabumi.
Dalam acara tersebut, Pemuda Muhammadiyah menghadirkan Sekretaris Daerah
Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa untuk berbagi pengetahuan tentang pembangunan
infrastruktur di Jabar.
Kehadiran Sekda Jabar, kata Iu Rusliana, merupakan upaya memastikan
pembangunan yang pro lingkungan, konsep jihad lingkungan, Pemuda Muhammadiyah.
“Pak Iwa adalah figur sentral di balik
pembangunan Jawa Barat selain gubernur dan wagub,” ujar Iu.
Selain launching jihad lingkungan, Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat juga
mendorong gerakan kewirausahaan di kalangan pemuda agar menjadi pribadi yang
mandiri. “Kita sengaja undang Pak Agung
Suryamal untuk memberikan orasi tentang kemandirian pemuda. Beliau adalah figur
pengusaha sukses di Jabar yang bisa menginspirasi dan punya komitmen kuat
memandirikan pemuda,” ungkapnya.
Dalam pernyataannya, Pemuda Muhammadiyah juga mendesak pembangunan
infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah agar memperhatikan keseimbangan
kelestarian lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang
telah ditetapkan. “Jika pembangunan
infrastruktur mengabaikan keseimbangan kelestarian lingkungan, hal itu dapat
berpotensi buruk bagi masyarakat sendiri. Seperti bencana yang terjadi di Garut
dan Sumedang, bahkan paling baru banjir di Kota Bandung,” kata dosen Aqidah
dan Filsafat Islam UIN Bandung ini.
Menurut Iu Rusliana, beragam bencana itu terjadi akibat pengelolaan
lingkungan yang kurang serius oleh pemerintah dan abainya masyarakat terhadap
lingkungannya masing-masing. “Penegakan
hukum harus dilaksanakan oleh aparat,” ujarnya.
Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat mengajak masyarakat untuk menjaga
lingkungannya agar lebih tertata dengan baik. Menurut Iu Rusliana, langkah itu
bisa diwujudkan dengan merawat lingkungan sekitarnya, seperti melancarkan
saluran air selokan atau drainase dan melakukan penghijauan serta membuat sumur
resapan. Langkah nyata tersebut, kata dia, bisa dilakukan dalam bentuk gotong
royong menjaga kebersihan lingkungannya.
Hal yang lebih penting dalam persoalan lingkungan, jelas Iu Rusliana,
adalah peran pemerintah agar dapat mengatur dan mengelola lingkungan hidup
berbasiskan pada prinsip menjaga kelestarian alam. “Jangan tunggu korban dulu, baru ada tindakan. Semuanya harus sadar,
membuang sampah sembarangan saja adalah dosa. Hal terkecil seperti itu pun
harus dibangun dan menjadi budaya. Manusia itu hidup harus ramah dan
menyesuaikan dengan lingkungannya,” kata dia.
Sumber : www.republika.co.id