DIOLUHTAN-suluhtani.
Pesawat antariksa untuk program pengamatan bumi milik negara-negara Uni Eropa
seharga miliaran euro telah diluncurkan. Satelit yang bernama Sentinel-2A itu
diluncurkan dengan roket Vega dari wilayah Kourou di Guyana Prancis.
Misi itu
bertujuan mengambil foto-foto permukaan planet dalam cahaya jelas dan gelap
dengan infrared. Data satelit itu akan merekam semua kejadian seperti
pertumbuhan kota-kota besar hingga dampak kerusakan bencana alam seperti gempa
bumi.
Namun
Sentinel-2A juga memiliki peran khusus dalam pemantauan kinerja tanaman pangan
dunia. Sensor kameranya telah dirancang untuk mendeteksi panjang gelombang
cahaya spesifik yang menunjukkan kesehatan tanaman.
Informasi itu kemudian
digunakan untuk memperingatkan lembaga-lembaga pertanian dan makanan
internasional bila terjadi panen yang buruk dan adanya potensi kelaparan. “Kami memiliki 13 band spektral termasuk
empat yang disebut ‘tepi merah’ di mana tanaman, dan klorofil memantulkan
cahaya, dan ini menunjukkan aktivitas tanaman,” jelas Profesor Volker
Liebig, direktur observasi Bumi di European Space Agency (ESA).
Hal
ini sangat penting untuk memantau pasokan makanan dan aplikasinya untuk
keamanan pangan dunia. “Ini akan membantu
Program Pangan Dunia (WFP) memprediksi panen buruk dan mengurangi spekulasi
pasar pangan dunia, yang berdampak buruk bagi banyak negara,” jelasnya.
(BBCIndonesia)