Presiden Jokowi-PM Australia bahas kerja sama penyediaan daging (foto : Akbar
N. Gumay/Antara)
DIOLUHTAN. Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan PM Australia Malcolm
Turnbull dalam pertemuan bilateral di Asem Villa, Vientiane, Laos, Kamis (8/9).
Pertemuan itu membahas kerjasama kedua negara terkait impor sapi dan
pengembangbiakan ternak, penanggulangan terorisme, serta peningkatan keamanan
dan kemakmuran maritim.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Australia Malcolm
Turnbull membahas kerja sama penyediaan daging sapi untuk meningkatkan
ketahanan pangan dalam pertemuan bilateral di Vila ASEM, Vientiane, Laos,
Kamis. "Kerja sama konteks daging,
bukan hanya impor beef (daging sapi), tapi juga cattle breeding
(pengembangbiakan ternak) sehingga ketahanan pangan kita lebih sustainable
(berkelanjutan)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat
memberikan keterangan pers usai pertemuan bilateral Jokowi-Turnbull.
Ia menambahkan bahwa Presiden Jokowi berencana melakukan kunjungan kerja
ke Australia pada November 2016. Jokowi dan Turnbull juga menindaklanjuti hasil
KTT ASEAN-Australia, yang sepakat memperkuat kerja sama penanggulangan
terorisme, salah satunya melalui mekanisme Jakarta Center for Law Enforcement
Cooperation (JCLAC).
Selain itu mereka membahas kerja sama peningkatan keamanan dan kemakmuran
maritim kedua negara karena Indonesia dan Australia sama-sama aktif dalam kerja
sama maritim, baik di East Asia Summit (EAS) dan Indian Ocean Rim Association
(IORA). "Seperti yang sudah saya
sampaikan, Indonesia dan Australia akan menjadi negara pertama yang
mengimplementasikan kerja sama maritim dalam konteks EAS," kata
Menteri Luar Negeri.
Ia mengatakan bahwa Turnbull kembali menyampaikan dukungan Australia
terhadap keketuaan Indonesia di IORA. "Tadi
juga ditanyakan di bagian mana yang kerja samanya bisa dilakukan, dan Presiden
menyampaikan, salah satunya adalah di konteks IUU Fishing (penangkapan ikan
ilegal)," kata dia.
Sumber : www.antaranews.com