DIOLUHTAN - Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh
Pertanian (FK THL-TBPP) berencana menggelar unjukrasa di depan istana negara
pada 6 September 2016 mendatang.
Para THL-TBPP nantinya bakal mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk
segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengangkatan mereka
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). "Kami
berharap Presiden Jokowi secara konstitusional segera mengeluarkan Perpres
pengangkatan THL TBPP menjadi ASN. Kita demo tidak hanya sehari, tapi beberapa
hari. Kita sudah persiapkan sejak rakornas di Bogor," terang Korwil
aksi Jatim II yang meliputi wilayah Lamongan, Gresik, Bojonegoro, dan Tuban Adinda Teguh, Senin (29/8/2016).
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, keputusan untuk menggelar aksi ditempuh
setelah beberapa langkah yang sudah dijalankan tidak menemui hasil memuaskan. "Kita sudah beberapa kali melakukan
audiensi, hearing dengan DPR RI dan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR
RI tapi tidak mendapat jawaban memuaskan, kita akan demo ke istana
presiden," ungkapnya
Tak hanya itu, sambung Adinda, pihaknya juga sudah membuat laporan kepada
Komisi Ombudsman yang sudah pernah ditindaklanjuti dengan melakukan mediasi
berbagai pihak.
Lebih jauh, Adinda menjelaskan, rata-rata THL TBPP telah bekerja 10
tahun. Bahkan ada diantaranya mereka yang hanya mendapat honor dan BOP sebesar
1,5 juta per bulan. Honor ini, lanjutnya, sudah mengalami kenaikan sebab
sebelumnya hanya mendapat 1 juta selama 8 tahun. "Kalau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan seharusnya honor dan
BOP yang diteriama THL TBPP strata terendah itu Rp2.420.000 dan kalau strata tertinggi Rp3.120.000
per-bulanya," urai dia.
Ungkapan senada juga disampaikan Koordinator FK THL-TBPP Lamongan, Said.
Menurutnya, aksi demo THL ini akan melibatkan 20.000 THL TBPP se-Indonesia. "Dari Lamongan ada 120 orang THL yang
ikut ke Jakarta. Kami akan ke Jakarta naik Kereta Api dan ini adalah aksi ke
sekian kalinya namun hingga saat ini belum mendapat respon," pungkas
dia. (*)
Sumber : Time Indonesia