DIOLUHTAN.
Setelah Penyuluh Pertanian Kabupaten Bone berhasil menembus penghargaan tingkat
Nasional, kembali Bumi Arung Palakka melalui Bupati Bone, Dr H. Andi Fahsar Mahdin
Padjalangi, MSi meraih penghargaan terinovatif dan berskala nasional. Beliau dinobatkan
menjadi bupati inovatif 2016 dengan kategori ekonomi pertanian, bersama 34 gubernur,
bupati dan walikota lainnya di Hotel Inter Continental, Jl Resor Dago Pakar
Raya, Bandung, (Kamis 11/08/2016)
Para Kepala Daerah Lokomotof Perubahan 2016 (foto : okezone.com)
Beliau
bersama beberapa Bupati dan Walikota lainnya serta Gubernur Sulsel, H Syahrul
Yasin Limpo yang juga dinobatkan sebagai gubernur inovatif kategori tata kelola
pemerintahan. Penghargaan inovasi ini diserahkan langsung
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Ketua DPD Irman Gusman dan CEO MNC Investama Tbk Harry
Tanoesoedibjo. Ke-35 gubernur, bupati dan walikota yang memperoleh penghargaan
tersebut dinyatakan sebagai kepala daerah lokomotif perubahan 2016.
Keberhasilan
Andi Fahsar dibidang ekonomi pertanian, dilatar belakangi sebanyak 80%
penduduk Kabupaten Bone adalah petani dan luas areal tanam padi 110.760 hektare. Di
bawah kepemimpinan beliau, Kabupaten Bone melakukan inovasi dengan mengubah
pola pikir petani dari hambur langsung ke tanam pindah. Hasilnya, pada 2015
lalu, produksi padi di Kabupaten Bone mencapai 983.000 ton dengan produktivitas
hingga 5,8 ton per hektare. Tahun ini ditargetkan hasilnya 10 ton per hektare. (sumber : sindonews.com)
Yusran
A. Yahya yang juga penyuluh teladan nasional 2016 ini menilai terpilihnya
Bupati Bone sebagai kepala daerah inovatif sudah tepat dan tidak mengherankan,
karna hal ini tidak terlepas dari peran beliau dalam ‘merombak’ pola pikir
petani dari sistem tanam hambur ke pola tanam pindah. “Kami para penyuluh
dilapangan diberi tugas khusus oleh Bapak Bupati melalui Kepala BP4K Kab. Bone
untuk tak henti-hentinya mendampingi petani melalui penyuluhan agar pola tanam
pindah kembali diterapkan dalam budidaya padi” ujarnya
Peran Vital Penyuluh
Penghargaan
sebagai kepala daerah inovatif di bidang ekonomi pertanian secara kontinyu
dilakukan dalam dua tahun terakhir dan dengan peran aktif para penyuluh pertanian serta kerja keras yang tak henti-hentinya dilakukan oleh Kepala BP4K Kab. Bone, H. A. Arsal Achmad yang kadang terjun langsung ke lapangan dengan terus memotivasi petani, utamanya para penyuluh untuk bekerja maksimal dalam menekan pola hambur yang sudah "membudaya" di daerah penghasil sapi potong terbesar di Indonesia, hasilnya hanya tersisa 2 persen saja yang
bertahan dengan pola hambur langsung.
Bupati Bone (kanan) salam komando dengan Kepala BP4K Kab. Bone dan Penyuluh Pertanian Teladan Nasional 2016 asal Kec. Bontocani (baju putih)
Upaya
para penyuluh dibawah naungan BP4K Kab. Bone memang patut diacungi jempol dalam
membantu program Bupati Bone ini dengan mengubah pola pikir petani dalam hal
pola tanam yang berdampak positif dalam peningkatan produksi, baik kuantitas
maupun kualitas, sehingga cukup mempengaruhi pencapaian program upsus (upaya
khusus) padi mendukung target Swasembada Pangan Nasional 2017.
Dioluhtan