DIOLUHTAN - Kementerian Pertanian (Kementan) membantah dengan keras
adanya tudingan dari ahli nutri pangan yang bersumber dari hewan (Nutritionist
of Animal source foods) Institut Pertanian Bogor, Astari Apriantini.
Astari menilai jeroan memiliki kandungan yang tidak sebanding dengan
mudaratnya atau tingginya efek negatif terhadap kesehatan. Menurut Astari,
mudaratnya jeroan karena mengandung kolesterol yang tinggi.
Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kementan, I Ketut Diarmita menilai anggapan tersebut keliru. Sebab jeroan
yang dimaksud adalah hati sapi yang memiliki banyak kelebihan atau manfaat bagi
tubuh manusia. "Jika kita melihat
dari satu sisi sudut pandang, mungkin pendapat Saudari Astari itu ada benarnya.
Namun kita seharusnya secara bijak melihat suatu produk itu secara utuh
kemanfaatannya bagi tubuh manusia," kata Ketut di Jakarta, Selasa
(23/8/2016).
Seperti halnya hati, sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena
kandungan yang ada pada hati, seperti asam folat dan Fe yang sangat diperlukan
tubuh dalam proses pembentukan sel darah merah atau terutama bagi orang yang
menderita anemia.
Ketut menjelaskan meskipun salah satu fungsi hati adalah menetralisir
racun. Namun racun tersebut tidak disimpan di jaringan hati.
Justru, kata dia, hati merupakan organ penyimpanan nutrisi penting
seperti Vitamin A, D, E, K, B12, asam folat dan mineral seperti tembaga dan
besi yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia.
Sepotong hati sapi 68 gram mengandung lemak dan lemak jenuh 6 persen,
natrium 2 persen, karbohidrat 1 persen, protein 40 persen, dan vitamin 2 persen
dari nilai harian yang dibutuhkan tubuh. "Sejumlah
nutrisi ini membuat hati sapi sangat layak untuk dikonsumsi dan bermanfaat bagi
kesehatan manusia untuk mengatasi Anemia, menyehatkan otak dan meningkatkan daya
ingat," jelasnya.
Ketut menambahkan manfaat hati sapi lainnya yakni sebagai sumber gizi
pada masa kehamilan, perkembangan sistem syaraf, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.
Kemudian, hati sapi dapat mencegah kanker dan penyakit jantung, sumber
energi dan menjaga Kesehatan Mata. Melihat nilai gizi yang demikian banyak pada
hati.
Tentu tidak ada alasan, menurutnya, untuk mengatakan hati itu lebih
banyak mudaratnya dari pada manfaatnya. Kandungan kolesterol pada hati memang
tinggi. Namun ketika dikonsumsi pada takaran yang tidak berlebih tentu
bermanfaat bagi tubuh. "Bagi saya
tidak ada makanan yang tidak berisiko termasuk makan buah-buahan. Pada
penderita penyakit tertentu justru dilarang memakan buah-buahan tertentu
pula," ujarnya.
Oleh karena itu, Ketut menegaskan yang diperlukan saat ini yakni
bagaimana kita berusaha bersama untuk mencerdaskan masyarakat dalam mengonsumsi
pangan tertentu. Agar tidak terkesan menakut-nakuti masyarakat.
Obat sekalipun yang jika diminum tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan
dokter, justru membuat orang itu sakit. "Untuk itu saya ingin mengajak siapa saja, terlebih yang benar benar
ahli tentang kesehatan untuk mengeluarkan pernyataan yang dapat menyejukkan
hati masyarakat, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman mengkonsumsi produk
hewan. Terlebih misalnya ditunggangi oleh kepentingan kelompok tertentu, untuk
keuntungan kelompok tersebut," tegasnya.
Sumber : http://news.rakyatku.com/read/18134/2016/08/24/anggapan-jeroan-banyak-mudarat-kementan-bilang-keliru