DIOLUHTAN-suluhtani. Ternak kambing dan domba atau sering disebut juga ternak ruminansia kecil merupakan ternak yang
sangat populer di kalangan petani di Indonesia terutama yang berdomisili di
areal pertanian/ perkebunan.
Selain lebih mudah dipelihara, cepat berkembang
biak, dapat memanfaatkan limbah dan hasil ikutan pertanian, ternak
kambing/domba juga memiliki pasar yang selalu tersedia setiap saat dan hanya
memerlukan modal yang relatif sedikit bila dibandingkan ternak yang lebih besar
seperti ternak sapi. Pengetahuan akan perbedaan akan domba dan kambing
merupakan hal yang sangat penting dalam mendalami ilmu peternakan, karena domba
dan kambing memiliki bentuk yang hampir serupa dan cara hidupnya sama. Domba
dan kambing berkaitan erat karena keduanya berada dalam subfamili Caprinae.
Pada dasarnya kambing merupakan jenis yang berbeda, banyak masyarakat yang
masih menyebut domba adalah kambing dan sebaliknya. kambing dan domba bisa dibedakan dengan melihat siklus birahi, taksonomi, ekor,makanan, perilaku, dan
tanduk serta kambing biasanya memiliki bulu-bulu yang halus, serta domba
memiliki bulu yang kasar dan keriting.
PERBEDAAN
ANTARA DOMBA DAN KAMBING
Domba ( Ovis)
|
Kambing ( Capra)
|
Tidak Memiliki kelenjar bau yang terdapat di ke empat kakinya
|
Terdapat kelenjar bau di ke empat kakinya
|
Tidak berbau tajam
|
Berbau kuat (prengus) khususnya pada yang jantan
|
Tidak berjenggot
|
Berjenggot pada yang jantan
|
Terdapat celah bibir atas
|
Tidak ada celah bibir atas
|
Tanduknya berputar (seperti sekrup) ke
arah kanan
|
Perputaran tanduknya ke kiri
|
Ekornya lurus ke bawah
|
Ekornya mencuat keatas
|
Jumlah kromosom 2n = 54
|
Jumlah kromosom 2n = 60
|
Lebih menyukai rumput (tidak selektif)
|
Lebih menyukai daun-daunan (selektif)
|
Menurut Devendra
dan Burns (1994) kambing dan domba memiliki sistem saluran pencernaan yang
serupa, namun menurut Tomaszewska et al. (1993) terdapat perbedaan antara kambing dan
domba dalam tingkah laku dan fisiologi pencernaan antara lain : (1).
aktivitas dan cara makan kambing meramban, pemakan semak dan lebih
banyak memilih, sedangkan domba merumput dan kurang banyak memilih; (2). kambing memiliki alat perasa lebih tajam dari
domba; (3). kambing memiliki tingkat sekresi saliva yang
lebih besar dari domba; (4). kambing
lebih efisien mencerna hijauan kasar dan waktu penyimpanan pakan dalam saluran pencernaan lebih lama dibandingkan
domba; (5). kambing memiliki konsentrasi NH dalam rumen
lebih tinggi dari pada domba; (6). kambing lebih tahan terhadap tanin sedangkan
domba kurang tahan.
Berdasarkan hasil
penelitian Elita (2006) bahwa konsumsi bahan kering, bahan organik, air minum,
dan volume urine domba lebih tinggi dari
pada kambing. Kambing dan domba memiliki kemampuan yang sama dalam mencerna bahan
kering dan bahan organik dan memiliki kemampuan yang sama dalam pertambahan
bobot badan. Kambing lebih efisien dibandingkan domba. Berat jenis urine
kambing lebih tinggi dibandingkan domba. Perbedaan jenis kelamin pada kambing
dan domba tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik, air
minum, kecernaan bahan kering dan bahan organik, pertambahan bobot badan,
konversi ransum, bahan kering feses, kadar air feses, volume urine dan bj
urine.
Sumber
:
Devendra,
C dan M. Burns. 1994. Produksi kambing di Daerah Tropis. Penerbit ITB Bandung. hlm: 12 – 35.
Elita,
A. S. 2006. Studi Perbandingan Penampilan Umum Dan Kecernaan Pakan Pada Kambing
Dan Domba Lokal. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Tomaszewska,
M. W., I.M. Mastika, A. Djajanegara, S. Gardiner, T. R. Wiradarya. 1993.
Produksi Kambing dan Domba di Indonesia. Universitas Sebelas Maret Press. hlm:
22 -30.
Sumber : www.ilmuternak.com