DIOLUHTAN. Belakang ini refugia
menjadi perbincangan di dunia pertanian. Terutama di wilayah Jawa Timur
khususnya di Kabupaten Lamongan yang lebih dahulu sudah mengembangkan refugia. Bahkan ada
beberapa peneliti dari Universitas ternama yang sudah melakukan penelitian
tentang refugia
di Kabupaten Lamongan. Tetapi apa sih refugia itu???. Masih
banyak yang belum tahu tentang refugia
atau belum kenal dengan istilah refugia. Kalau berdasarkan
artikel dan surat kabar online di luar negeri sendiri belum banyak yang
mengembangkan refugia
dalam di bidang pertanian. Dalam artikel singkat ini akan saya bahas tentang
apa itu refugia?,
jenis refugia, dan refugia yang terbaik untuk
konservasi musuh alami.
Refugia
merupakan istilah yang tidak asing dalam bidang kelautan dan maritime, tetapi
dalam bidang pertanian ini termasuk masih baru. Banyak orang mengatakan refugia itu tanaman hias
yang ditanam di lahan pertanian, tapi sebenarnya apa sih refugia itu?. Menurut
berbagai sumber refugia
merupakan suatu area yang ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan yang dapat
menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti
predator dan parasitoid.
Refugia
dalam dunia pertanian ternyata berfungsi sebagai microhabitat dan penyedia
sumber makanan atau sumber nectar dan tempat berlindung bagi musuh alami. Refugia adalah
microhabitat buatan yang di tanam dalam lahan pertanian baik ditanam secara
monoculture atau tumpang sari dengan tanaman yang lain. Penanaman refugia sebagai salah satu
upaya konservasi musuh alami.
Refugia yang ditanam
dipilih tanaman yang berbunga. Tanaman yang berpotensi besar sebagai refugia adalah tanaman
bunga matahari, tanaman kenikir dan tanaman bunga kertas (zinnia) karena ketiga
tanaman ini mempunyai bunga yang mencolok dan mempunyai warna yang diminati
serangga musuh alami.
Gulma yang selama ini terkesan sebagai tanaman pengganggu ternyata bisa
dijadikan refugia.
Gulma tertentu mempunyai pengaruh yang mengguntungkan bagi tanaman pokok dan
bisa menjadi alternative microhabitat bagi musuh alami. Hanya saja
perlu dilakukan pengelolaan yang baik, untuk menghilangkan kesan gulma yang
selama ini melekat sebagai tanaman pengganggu. Ada beberapa jenis hama yang
sangat suka hidup pada gulma. Hama jenis ini akan lebih senang hinggap digulma
tersebut dibandingkan hinggap pada tanaman pangan dan hortikultura, tetapi
apabila gulma ini tidak ada maka yang akan diserang adalah tanaman pokoknya.
Adapun cara membuat refugia
gulma adalah dengan memilih gulma dari jenis gulma yang berbunga seperti
asteraceae kemudian gulma ini ditata dalam jalur khusus. Jenis gulma berbunga
ini akan menarik serangga musuh alami.
Pengaruh gulma pada tanaman tidak pokok tidak terlalu berarti, bahkan
meningkatkan stabilitas ekologi pertanian.
Selain gulma, tumbuhan liar yang berbunga di sekitar lahan pertanian juga
berpotensi untuk dijadikan refugia,
bisa menjadi habitat alternatif untuk serangga jenis predator maupun jenis
parasitoid. Tumbuhan liar dapat menarik kumbang kubah, belalang sembah dan juga
laba-laba. Tumbuhan liar yang berpotensi sebagai refugia adalah jenis Synedrella
nodiflora, Centella asiatica, Setaria, Borreria repens, dan
Arachis pentoi.
Blok refugia baik tanaman
hias, tanaman gulma dan tumbuhan liar yang ditanam atau tumbuh sendiri di
sekitar maupun dalam lahan pertanian akan menarik jenis serangga tertentu.
Karena serangga sendiri juga memiliki ketertarikan pada jenis refugia tertentu contoh
serangga musuh alami
jenis herbivore (pemakan tumbuhan) akan tertarik pada refugia yang memiliki
nutrisi atau zat biokimia tertentu.
Penanaman refugia
pada lahan pertanian atau sekitar lahan pertanian ini merupakan suatu usaha
konservasi serangga musuh alami.
Tujuannya adalah membuat agroekosistem di lahan pertanian bisa terjaga. Apabila
agroekosistem lahan pertanian stabil maka populasi hama akan seimbang dengan
populasi musuh alami.
Serangga musuh alami
sangat tertarik dengan tanaman yang berbunga. Yang paling banyak melakukan
kunjungan adalah kumbang, lalat, lebah, semut, thrips dan kupu-kupu. Ternyata
tidak hanya penyuluh ya yang melakukan kunjungan ke wilayah binaan, musuh alami juga melakukan
kunjungan rutin pada wilbin refugia
tertentu. Kunjungan serangga ini untuk mendapatkan makanan berupa polen atau
neknectarang mengandung 10-70% gula, lipid, asam amino dan mineral, 15-30%
protein, lemak, vitamin dan unsur lain. Cara mendapatkan nectar ini dengan
urutan bagian bawah bunga kemudian ke bagian atasnya. Ternyata serangga ini
tahu loh mana bagian bunga yang memiliki nectar paling banyak yaitu bagian
bawah. Dari kelompok seranga diatas lebah merupakan polinator yang paling
penting karena memiliki kemampuan untuk mengumpulkan polen dan nektar dalam
jumlah yang banyak yang selanjutnya akan dikonsumsi bersama dalam koloninya.
Kenapa ya serangga musuh alami
tertarik pada bunga?, hal ini dikarenakan Serangga termasuk serangga musuh alami mempunyai dua
alat detector yang penerima rangsang cahaya yaitu mata tunggal (oseli) dan mata
majemuk (omatidia). Mata serangga ini dibedakan berdasarkan jumlah lensa yang
dipunyainya. Kalau mata tuggal mempunyai lensa kornea tunggal sedangkan mata
majemuk mempunyai lensa kornea segi enam. Fungsi tiap mata inipun berbeda-beda,
kalau mata tunggal berfungsi untuk membedakan intensitas cahaya yang diterima,
sedangkan mata majemuk berfungsi sebagai pembentuk bayangan yang berupa mozaik.
Dari penghilatan ini seranga bisa membedakan warna dari bunga. Ada yang bisa membedakan
warna biru dan kuning seperti lebah madu. Ada juga yang hanya bisa mengetahi
warna kuning saja seperti kutu daun dan lalat pengorok daun. Ada juga yang
tidak bisa membedakan warna apapun alias buta warna. Kemampuan membedakan warna
pada seranga ini karena perbedaaan sel-sel retina mata pada serangga.
Dari berbagai sumber hasil penelitian mengungkapkan data hampir semua
tanaman berbunga dapat mendatangkan serangga, tapi jenisnya berbeda-beda, ada
serangga musuh alami,
serangga hama dan serangga lain. Refugia yang beranekaragam
juga semakin banyak serangga yang datang.
Refugia tanaman
berbunga tidak semuanya dapat digunakan sebagai usaha konservasi musuh alami, terkadang
mendatangkan seranga hama yang tidak kita kehendaki. Dari hasil penelitian yang
paling cocok digunakan sebagai konservasi musuh alami pada tanaman
padi adalah bunga kertas dan bunga jengger ayam. Tanaman kacang panjang juga
ternyata sangat cocok digunakan untuk usaha konservasi musuh alami. Tanaman
kacang ini bisa diambil manfaat secara langsung (kacang dan lembanyung) dan
secara tidak langsung (sebagai refugia).
Dari hasil penelitian saya sendiri tanaman bunga kertas (Zinnia) banyak
dikunjungi serangga dari beberapa jenis ada kupu-kupu, semut, kumbang,
laba-laba dan lebah. Hal ini dikarenakan bunga kertas (Zinnia) selalu mekar dan
bunganya beraneka warna. Berdasarkan penelitian Ria WS dalam skripsinya bunga
kertas ini dapat berinteraksi baik dengan musuh alami dibandingkan
dengan tanaman yang lain. Makanya bunga kertas (Zinnia) sangat potensial
digunakan sebagai refugia
pada lahan tanaman padi karena dapat mengundang banyak musuh alami dan mempunyai
banyak keunggulan, yaitu: mudah ditanam (cepat tumbuh), warnanya beragam, bibit
mudah diperoleh, regenerasi tanaman tergolong cepat dan kontinu
Sumber : http://kartono.net/apa-sih-refugia-itu/