DIOLUHTAN. Dedak
merupakan limbah penggilingan padi yang selama ini lebih sering dimanfaatkan
untuk pakan ternak. Padahal sesungguhnya dedak (bran) dapat menjadi bahan baku
pembuatan minyak yang menyehatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Minyak
dedak padi (rice bran oil) merupakan
minyak hasil ekstraksi dari dedak padi serta melalui tahapan proses stabilisasi
dan pemurnian. Minyak dedak tidak hanya memiliki kandungan vitamin, antioksidan
dan nutrisi tapi juga dapat menurunkan kandungan kolesterol di dalam tubuh.
Minyak dedak dapat diolah menjadi minyak goreng yang mutunya lebih baik dari
minyak kelapa, minyak sawit maupun minyak jagung. Minyak ini memiliki nilai titik
asap yang cukup tinggi yaitu 254° C dibandingkan tiga minyak tersebut.
Keunggulan
dari dedak padi sebagai bahan baku minyak antara lain, berlimpahnya bahan baku
dedak padi, rendemen minyak 14%-19%, mengandung antioksidan yang tinggi
(tocorefol, tocotrienol dan oryzanol). Selain itu, ampas dedak hasil ekstraksi
dapat digunakan lagi sebagai pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Selain
itu, pengembangan produk minyak dedak sebagai food supplement dan minuman antioksida serta
diversifikasi produk olahan padi dapat meningkatkan nilai tambah produk dedak
padi.
Faktor
utama dalam proses pengolahan dedak menjadi minyak adalah stabilisasi secara kimiawi maupun dengan
menggunakan panas. Perlakuan ini bertujuan untuk menghancurkan enzim lipase
yang ada dalam dedak, sehingga rendemen minyak meningkat dan menurunkan kadar
asam lemak bebas. Selanjutnya pengolahan dengan cara ekstraksi menggunakan
pelarut yang mudah menguap. Ini merupakan cara terbaik untuk mengambil minyak
dedak dengan kadar kurang dari 25%. Hasil ekstraksi kemudian dipisahkan dari
pelarut melalui penguapan dengan etanol dan n-heksan. Setelah terpisah,
ampasnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Selanjutnya
minyak dedak hasil dari ekstraksi dipurifikasi atau dimurnikan. Pemurnian minyak
dedak tidak jauh berbeda dengan pemurnian minyak nabati lainnya, dengan tujuan
untuk menghilangkan senyawa lilin, asam lemak bebas, perwarna, dan bau. Hasil penelitian Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian menunjukkan bahwa rendeman
minyak dedak yang dihasilkan sekitar 14-17 persen, dengan kandungan protein
ampas dedak hasil ekstraksi 11-13 persen.
Harga
minyak dedak dunia berkisar antara US$ 12-14 per liter dengan pasar utamanya
Jepang, Korea, Cina, Taiwan dan Thailand. Saat ini produksi minyak dedak dunia
berkisar 1,0-1,4 juta ton per tahun. Produsen utamanya adalah India, Cina,
Jepang dan Myanmar. India mampu memproduksi minyak dedak 700-900 ribu ton
minyak dedak tiap tahun.
Sumber : Litbang Pertanian