DIOLUHTAN - Institut Pertanian Bogor kembangkan
jamu antiflu burung pada unggas yang berasal dari empat jenis tanaman herbal
asli Indonesia, jamu tersebut dapat melindungi ayam dari kematian akivat virus
H5N1 sebesar 40 persen. "Jamu antiflu burung ini, telah masuk dalam daftar
107 inovasi Indonesia paling prospektif di tahun 2015," kata Prof Bambang
Puntjo Priosoeryanto, pakar Veteriner Unggas IPB, saat ditemui di Laboratorium
Patologi Fakultas Kedokteran Hewan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/3).
Ia
menjelaskan, inovasi jamu antiflu burung telah diteliti sejak 2007 hingga 2015.
Kini inovasi tersebut telah dikembangkan dalam proses pemasaran ke masyarakat
dengan menggandeng pihak ketiga selaku distributor.
Jamu
antiflu burung tersebut berasal dari empat jenis tanaman herbal asli Indonesia
yakni Meniran, Sambiloto, Temu Ireng, dan Temulawak. Jamu tersebut diolah
sedemikian rupa menjadi campuran pakan pada ayam ternak. "Mencampurkannya
pada pakan lebih efektif untuk dicerna oleh ayam, ketimpang melalui air yang
dapat merusak kandungan herbal antivirus flu burung," katanya.
Untuk
menghasilkan jamu antiflu burung tersebut, dilakukan penelitian dan uji coba
pada unggas yang dikelompokkan menjadi dua yang terbagi dalam empat jenis
kondisi ayam. Kelompok pertama, jenis ayam yang tidak divaksi flu burung diberi
pakan ternak konvensional saja dan jenis ayam yang diberi pakan konvensional
dicampur herbal.
Kelompok
berikutnya, jenis unggas yang sudah divaksin flu burung yang diberi pakan
konvensional tanpa herbal, dan jenis lainnya diberikan pakan herbal. Selama
satu bulan, metode itu dijalankan. Lalu unggas diinfeksi dengan virus H5N1. "Hasilnya,
kelompok pertama unggasnya mati 100 persen pada pekan pertama setelah diinfeksi
virus. Termasuk yang hanya diberi vaksin. Tetapi jenis ayam yang diberik
campuran herbal, mampu bertahan," katanya.
Menurutnya,
jika pemberian herbal dicampur dengan vaksin, tidak akan berefek buruk, justru
akan semakin memperkuat daya tahan tubuh unggas. Karena kandungan tanaman alami
Indonesia seperti semiloto baik untuk imunitas. "Kami juga menguji kondisi
ayam yang diberikan herbal tersebut, tidak menunjukkan respon buruk, seperti
berat badan berkurang, tekstur daging berubah, atau kandungan lemak berubah.
Semuanya aman dan baik," katanya.
Bambang
menyebutkan, jamu antiflu burung untuk unggas tersebut, diyakini dapat mencegah
penyebaran flu burung pada unggas di Tanah Air. Inovasi tersebut dikembangkan
oleh tim yang berjumlah tujuh orang. "Langkah
berikutnya, jamu antiflu burung ini akan dipasarkan. Kami tengah mengaji nilai
ekonominya, yang pasti masih kompetibel dan dapat dikomersialisasikan kepada
masyarakat," katanya. (Sumber : Beritasatu.com, Klik DISINI)
Foto : Ilustrasi
Editor : Y.A. Yahya