DIOLUHTAN. Sekam
padi sering dianggap sebagai limbah yang tidak bernilai, dan sering diabaikan
potensi ekonominya. Padahal dengan teknologi sederhana yang murah dan mudah,
sekam padi bisa diolah menjadi briket yang dapat memberi manfaat dan nilai
tambah ekonomi. Briket sekam sekarang banyak digunakan sebagai media tanam,
juga sebagai bahan bakar rumah tangga dan industri kecil. Potensi ini
seharusnya mendapat perhatian serius karena produksi sekam mencapai 20-30
persen dari berat total gabah yang digiling, dan pasar juga sangat terbuka
mengingat semakin mahalnya harga bahan bakar dan terbatasnya pasokan bahan baku
briket lainnya.
Seperti
proses pembuatan briket dari bahan baku lainnya, proses pembuatan briket sekam
padi diawali dengan pembuatan arang sekam kemudian dipadatkan, dibentuk atau
dicetak, dan setelah itu dikeringkan. Bahan yang dibutuhkan adalah sekam padi
kering, cerobong dari besi/seng atau kawat, kayu bakar atau karton bekas,
tepung tapioka/kanji untuk lem atau bisa diganti dengan tanah liat, serta alat
cetak dari bambu atau paralon. Untuk menjemur bisa disiapkan ‘nampan’ dari
papan kayu. Semua proses ini sebenarnya sudah bisa menggunakan mesin, namun
untuk skala kecil bisa dilakukan secara manual, yang mudah dan sederhana.
Langkah
pertama membuat briket sekam padi adalah proses pembakaran sekam untuk
mendapatkan arang sekam. Buat bara api dengan menggunakan kayu kering atau
karton bekas, setelah menyala tutup dengan cerobong. Cerobong kemudian ditutup
dengan sekam kering di sekelilingnya sehingga pembakaran terjadi tanpa
menimbulkan api. Tambahkan sekam padi selama proses pembakaran sesuai jumlah
sekam yang telah disiapkan. Dengan cara ini sekam padi tidak menjadi abu tetapi
menjadi arang. Setelah pembakaran selesai siram arang dengan air. Untuk hasil
terbaik, arang sekam dihaluskan dengan cara ditumbuk kemudian diayak.
Tahap
berikutnya adalah proses pencetakan. Caranya, buat media perekat dengan
mengencerkan satu bagian tepung tapioka atau tanah liat dengan 5 bagian air,
aduk hingga rata. Campurkan perekat dengan arang sekam dengan komposisi 1:6,
aduk hingga rata. Setelah ini cetak dengan cetakan yang telah disiapkan,
kemudian dijemur hingga kering. Briket arang sekam ini siap dijadikan bahan
bakar. Sedangkan untuk media tanam, prosesnya sama, hanya komposisi bahan
bakunya ditambah dengan kompos dan pasir sesuai kebutuhan. Misalnya untuk media
tanam bunga, bisa menggunakan komposisi briket arang sebanyak 40 persen, pasir 40 persen dan kompos atau pupuk
kandang 20 persen.
Disarikan dari beberapa sumber