DIOLUHTAN-Sulsel. Program
peningkatan populasi dan produktivitas sapi potong perlu diikuti dengan
penyediaan pakan yang berkualitas sepanjang tahun. Upaya penyediaan pakan
dilakukan secara komprehensif dengan menerapkan konsep feed forage budgeting,
perawatan dan pemanfaatan hijauan yang ada, pengembangan hijauan unggul,
pengembangan usaha integrasi antara ternak dan tanaman pangan serta penggalian
potensi pakan lokal.
Demikian pemaparan awal fasilitator diklat, Yusran A.
Yahya, SPt, MSi saat melatih dan membimbing peserta diklat diklat tematik mendukung peningkatan produksi daging
sapi bagi penyuluh pertanian PNS-THL TBPP bertempat di Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Libureng, Kab. Bone. (Selasa, 29/03/2016)
Menurut Yusran, pemanfaatan jerami
padi ini untuk dijadikan sumber pakan alternatif untuk ternak sapi melalui
proses amoniasi yaitu pengolahan menggunakan amoniak (NH3) sebagai bahan yang digunakan untuk meningkatkan daya cerna
pakan berserat sekaligus meningkatkan kadar N (proteinnya).
“Cara ini mempunyai
keuntungan yaitu sederhana, mudah dilakukan, murah (sumber NH3 diambil
dari urea), juga sebagai pengawet, anti aflatoksin, tidak mencemari lingkungan dan
efisien (dapat meningkatkan kecernaan sampai 80%)” paparnya saat demonstrasi
cara.
Pembuatan amoniasi jerami padi ini
akan mengalami proses pematangan selama 21 hari. Setelah itu baru jerami hasil
amoniasi dapat diberikan pada ternak sapi yang telah dikering anginkan terlebih
dahulu. (yoush)