DIOLUHTAN. Pepaya
atau gandul (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang cukup banyak
dibudidayakan di Indonesia. Pada umumnya, para petani menanam pepaya di tanah
pekarangan atau tegalan. Di tanah pekarangan tanaman pepaya biasa ditanam di
depan atau di samping rumah dan digunakan untuk mencukupi kebutuhan sayuran
atau buah-buahan bagi keluarga.
Di
Indonesia tanaman pepaya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai
pegunungan yang memiliki ketinggian 1.000 m dpl. Saat ini luas daerah
pertanaman pepaya dengan orientasi bisnis mencapai 52.250 ha, meliputi
tanah-tanah pekarangan atau tanah tegalan. Dengan produksi sekitar 402.346 ton
per tahun, buah pepaya belum merupakan komoditas ekspor yang dapat diandalkan
karena masih terbatas untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Nilai gizi pepaya
juga cukup tinggi karena banyak mengandung pro-vitamin A, vitamin C, dan
mineral kalsium.
Berikut Diorama Penyuluhan dan Kedaulatan Pangan (DIOLUHTAN) mencoba mengulas beberapa penyakit penting yang menyerang tanaman pepaya.
1.
Busuk Akar dan Pangkal Batang (Phytophthora palmivora dan Pythium sp.)
Gejala
awal dari penyakit ini terlihat dari daun-daun bawah yang layu, menguning dan
menggantung di sekitar batang sebelum gugur, sehingga tanaman hanya mempunyai
sedikit daun-daun kecil di pucuknya.
Jika
digali akan terlihat bahwa akar-akar lateral membusuk menjadi massa berwarna
coklat tua, luak dan berbau tidak sedap. Pembusukan dapat menyebar ke akar
tuynggang dan dapat menyebabkan tanaman tumbang.
Penyakit
ini juga dapat muncul pada buah yang masih hijau. Buah membusuk tetapi tetap
keras. Pada umumnya pembusukan mulai dari dekat pangkal tangkai. Buah
diselimuti oleh miselium berwarna putih seperti beludru. Akhirnya buah
mengeriput dan berwarna hitam.
Pengendalian
penyakit ini dapat dilakukan dengan memperbaiki drainase kebun, sanitasi kebun
dari sisa tanaman sakit, rotasi tanaman dan aplikasi fungisida dengan bahan
aktif tembaga atau mankozeb jika kejadian penyakit cukup tinggi.
2.
Penyakit bakteri Erwinia papaya
Penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Erwinia papaya ini menyebabkan gejala pada tanaman
muda yaitu menguning dan membusuknya daun. Setelah beberapa lama, bagian
tanaman sebelah atas mati, yang pada umumnya diikuti oleh matinya seluruh
tanaman.
Gejala
yang khas terdapat pada tangkai daun dan batang yang masih hijau. Pada bagian
ini terdapat bercak-bercak kebasahan yang dapat meluas. Pada umumnya, pada
tangkai daun penyakit lebih cepat meluas daripada helaian daun.
Jika
penyakit telah mencapai batang, batang akan membusuk dan semua daunnya gugur,
hingga tanaman menjadi gundul.
Pengendalian
penyakit ini dapat dilakukan dengan memotong dan membakar bagian tanaman yang
terinfeksi debelum penyakit ini menyebar di lapangan. Pemeliharaan tanaman
dengan sebaik-baiknya dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit
ini.
3.
Bercak Cincin (Virus bercak cincin papaya)
Gejala
penyakit ini berupa daun belang, perubahan bentuk daun, bahkan menyebabkan daun
menjadi sempit.. Pada buah terdapat cincin-cincin dan bercak-bercak. Pada
tangkai dan batang terdapat garis-garis hijau tua. Tangkai daun menjadi pendek.
Pertumbuhan tanaman terhambat dan menghasilkan sedikit buah.
Penyakit
ini disebabkan oleh virus bercak cincin papaya (papaya ringspot Virus). Virus
mudah ditularkan secara mekanis dengan menggosokkan sap tanaman sakit. Virus
tidak terbawa oleh biji. Beberapa kutu daun dapat menularkan virus ini.
Pengendalian
penyakit in dapat dilakukan dengan mengendaliakn populasi serangga vector
dengan menggunakan insektisida. Pembersihan tanaman sakit dari pertanaman dapat
mencegah meluasnya penyakit ini.
Gejala
awal dari penyakit ini terlihat dari daun-daun bawah yang layu, menguning dan
menggantung di sekitar batang sebelum gugur, sehingga tanaman hanya mempunyai
sedikit daun-daun kecil di pucuknya.
Jika
digali akan terlihat bahwa akar-akar lateral membusuk menjadi massa berwarna
coklat tua, luak dan berbau tidak sedap. Pembusukan dapat menyebar ke akar
tuynggang dan dapat menyebabkan tanaman tumbang.
Penyakit
ini juga dapat muncul pada buah yang masih hijau. Buah membusuk tetapi tetap
keras. Pada umumnya pembusukan mulai dari dekat pangkal tangkai. Buah
diselimuti oleh miselium berwarna putih seperti beludru. Akhirnya buah
mengeriput dan berwarna hitam.
Pengendalian
penyakit ini dapat dilakukan dengan memperbaiki drainase kebun, sanitasi kebun
dari sisa tanaman sakit, rotasi tanaman dan aplikasi fungisida dengan bahan
aktif tembaga atau mankozeb jika kejadian penyakit cukup tinggi.
4.
Penyakit bakteri Erwinia papaya
Penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Erwinia papaya ini menyebabkan gejala pada tanaman
muda yaitu menguning dan membusuknya daun. Setelah beberapa lama, bagian
tanaman sebelah atas mati, yang pada umumnya diikuti oleh matinya seluruh
tanaman.
Gejala
yang khas terdapat pada tangkai daun dan batang yang masih hijau. Pada bagian
ini terdapat bercak-bercak kebasahan yang dapat meluas. Pada umumnya, pada
tangkai daun penyakit lebih cepat meluas daripada helaian daun.
Jika
penyakit telah mencapai batang, batang akan membusuk dan semua daunnya gugur,
hingga tanaman menjadi gundul.
Pengendalian
penyakit ini dapat dilakukan dengan memotong dan membakar bagian tanaman yang
terinfeksi debelum penyakit ini menyebar di lapangan. Pemeliharaan tanaman
dengan sebaik-baiknya dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit
ini.
5.
Bercak Cincin (Virus bercak cincin papaya)
Gejala
penyakit ini berupa daun belang, perubahan bentuk daun, bahkan menyebabkan daun
menjadi sempit.. Pada buah terdapat cincin-cincin dan bercak-bercak. Pada
tangkai dan batang terdapat garis-garis hijau tua. Tangkai daun menjadi pendek.
Pertumbuhan tanaman terhambat dan menghasilkan sedikit buah.
Penyakit
ini disebabkan oleh virus bercak cincin papaya (papaya ringspot Virus). Virus
mudah ditularkan secara mekanis dengan menggosokkan sap tanaman sakit. Virus
tidak terbawa oleh biji. Beberapa kutu daun dapat menularkan virus ini.
Pengendalian
penyakit in dapat dilakukan dengan mengendaliakn populasi serangga vector
dengan menggunakan insektisida. Pembersihan tanaman sakit dari pertanaman dapat
mencegah meluasnya penyakit ini
Referensi : Yayi M. K (Dept.Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB)
1 komentar:
Click here for komentarehm, baru tahu ada penyakit bussuk akar. ku kira kemaren karena keseringan di siram