DIOLUHTAN. Peningkatan
kinerja penyuluh pertanian mendapat sorotan Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla
saat berkunjung ke gedung Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM, Ragunan,
Jakarta Selatan. Penyuluhan menjadi salah satu bagian terpenting dalam upaya
pemerintah meningkatkan produksi dan produktivitas pangan.
Kegiatan
lainnya yang menjadi perhatian Wakil Presiden adalah perbaikan kualitas benih,
serta penyalurannya tepat waktu dan sasaran. Pupuk juga demikian, harus tepat
waktu dan sasaran. Begitu juga penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Kegiatan
tersebut menurut Jusuf Kalla, merupakan hal paling dasar dalam upaya
meningkatkan produksi serta produktivitas pangan. Terutama pangan strategis
seperti padi, jagung, kedelai, daging sapi, gula, cabai merah, dan bawang
merah. “Dengan meningkatnya produksi dan
produktivitas pangan, tentu saja kebutuhannya dapat dipenuhi di dalam negeri.
Jadi dapat mengurangi impor pangan,” kata Wapres yang akrab disapa JK.
Menteri
Pertanian, Andi Amran Sulaiman juga setuju dengan apa yang diungkapkan JK bahwa
benih, pupuk, alsintan dan penyuluhan merupakan kegiatan dasar yang harus
benar-benar diperhatikan. “Penggunaan benih unggul, pupuk tepat waktu,
efektivitas penggunaan alsintan dan penyuluhan harus menjadi prioritas utama,”
katanya.
Begitu
juga dengan jaringan irigasi, menurut Amran, yang mengalami kerusakan harus
segera diperbaiki serta mengoptimalkan fungsinya secara sungguh-sungguh.
“Intinya Wapres menginginkan intensifikasi pertanian lebih digalakkan kembali,”
ujarnya.
Intensifikasi
menjadi salah satu jalan untuk mendongkrak produksi pangan di tengah alih
fungsi lahan pertanian makin besar. Apalagi rencana ekstensifikasi pertanian
(penambahan lahan) tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan penambahan
lahan, terutama di Pulau Jawa merupakan sesuatu hal yang mustahil. Karena itu
intensifikasi pertanian merupakan alternatif jangka pendek yang paling
memungkinkan.
Keberhasilan
intensifikasi juga sangat tergantung peran penyuluh pertanian. Selain mendorong
penggunaan benih unggul dan pupuk berimbang, penyuluh pertanian juga bertugas
sebagai pengawas penyaluran benih dan pupuk agar tepat waktu dan sasaran.
Mekanisme optimalisasi penggunaan alsintan secara tepat di petani pun dipandu
penyuluh.
Amran
mengatakan, pada dasarnya penyuluh pertanian ini membina atau membantu para
petani agar menjalankan kegiatan budidaya bertani yang seharusnya. Membina
petani menggunakan benih unggul, pengawasan terhadap penyaluran terhadap benih
dan pupuk agar diterima tepat waktu dan tepat sasaran, serta membantu dalam
mengoperasikan alsintan.
Sebagai
pendamping petani, Amran berharap, peran penyuluh ditingkatkan, apalagi
berhubungan dengan masyarakat. Jika produksi meningkat, maka dapat menciptakan
ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. “Dengan demikian, saya
sangat berharap penyuluh harus tetap setia membantu petani. Entah statusnya
apa, mereka harus giat dalam melaksanakan tugasnya, mendampingi petani,”
ujarnya.
sumber : http://tabloidsinartani.com/content/read/wakil-presiden-ri-
tingkatkan-kinerja-penyuluh-untuk-dukung-intensifikasi/