DIOLUHTAN. Bone-Sulsel. Kepala
Dinas Peternakan Kab. Bone, drh Aris Handono beberapa waktu lalu mengungkapkan
bahwa populasi ternak khususnya sapi di Kab. Bone bertumbuh enam persen per
tahun.
Hal ini terjadi diantaranya sigapnya para petugas dan penyuluh
peternakan dalam melakukan tindakan preventif dengan melakukan vaksinasi pada
ternak sapi milik petani.
Salah
satu cara mencegah penyakit dan kematian pada ternak sapi yang berujung pada
berkurangnya populasi adalah dengan vaksinasi. ''Kita terus melakukan
penyuluhan tentang pentingnya vaksinasi pada sapi yang dimaksudkan untuk meningkatkan respon kekebalan tubuh terhadap penyakit
tertentu” ujar Y. A. Yahya, Penyuluh Urusan Programa Pertanian (PUPP) Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Bontocani.
Karena pentingnya vaksinasi tersebut, masyarakat peternak
dengan antusias membawa ternak sapi miliknya menuju lokasi-lokasi titik kandang
jepit yang terdekat yang telah siap para petugas dan penyuluh yang akan
melakukan tugasnya sebagai vaksinator untuk melayani ternak para petani yang
ingin sapi miliknya sehat.
“Walau
dibayar ndi’, atas petunjuk petugas penyuluh kami membawa sapi untuk disuntik
vaksin supaya sapi sehat, dan tidak tertular penyakit-penyakit yang berbahaya
yang membuat sapi kami mati tanpa hasil” ujar Tuo (51) yang mempunyai 7 ekor
sapi yang divaksin saat itu.
Antusiasme
petani memang sangat tinggi berdasarkan pantauan kru Dioluhtan dititik lokasi
kandang jepit minimal 60 ekor sapi yang di vaksin. Ditambah kerelaan masyarakat
membuat kandang jepit dari bambu untuk memudahkan proses vaksinasi yang
dilakukan pentugas dan penyuluh.
"Mengubah perspesi dan sikap petani itu sangat susah dan penuh tantangan, jadi langkah awal yang kita lakukan secara kontinue adalah kognitif petani dengan menambah pengetahuan mereka mengenai pola pemeliharaan dan menjaga kesehatan hewan ternak mereka, setelah kita beri pemahaman baru kita masuk ke aspek sikapnya supaya partisipasi dan pola pikir petani mengenai urgensi vaksinasi ternak ini meningkat" ungkap penyuluh yang sudah malang-meling sebagai PPK Peternakan di Kab. Bone.
"Mengubah perspesi dan sikap petani itu sangat susah dan penuh tantangan, jadi langkah awal yang kita lakukan secara kontinue adalah kognitif petani dengan menambah pengetahuan mereka mengenai pola pemeliharaan dan menjaga kesehatan hewan ternak mereka, setelah kita beri pemahaman baru kita masuk ke aspek sikapnya supaya partisipasi dan pola pikir petani mengenai urgensi vaksinasi ternak ini meningkat" ungkap penyuluh yang sudah malang-meling sebagai PPK Peternakan di Kab. Bone.
Yusran A. Yahya