Berawal dari pemikiran yang sederhana gagasan ini tercetus. Kami sering
sekali menangani pedhet dengan keluhan diare, kembung, lemas, tidak mau menyusu
induknya dan lain-lain. Setelah kami lakukan pemeriksaan secara klinis dan
laboratoris (pemeriksaan natif terhadap tinja pedhet) diagnosa kami mengarah
pada askariasis/cacingan.
DIOLUHTAN. Tidak jarang dari kasus-kasus yang kita tangani sudah terlambat dan
akhirnya berujung pada kematian. Hal ini sangat disayangkan, karena sebenarnya
dapat dicegah dengan cukup mudah dan tidak memakan biaya mahal. Mengapa sampai
terjadi? Dan mengapa sering terjadi? Inilah tantangannya.
Perlahan tapi pasti kita mulai mengenalkan pada petani ternak tentang
penyakit cacingan pada pedhet khususnya, apa penyebabnya, resiko akibatnya dan
cara pencegahannya. Pendekatan ini secara intensif kita lakukan pada saat kita
menangani kasus penyakit, dalam pertemuan – pertemuan kelompok tani dan pada
kesempatan pembinaan kelompok ternak maupun perseorangan.
Pendekatan yang paling mengena pada masyarakat adalah apabila sudah ada
contoh kasus diwilayah mereka. Misalnya, ada seekor pedhet diare beberapa hari
sampai diare berdarah, lemas dan menjadi sangat kurus, hal ini tentunya akan
sangat mengkhawatirkan peternak dan kasus ini memerlukan penanganan yang serius
dan tentunya membutuhkan biaya yang cukup lumayan.
Padahal kasus tersebut kemungkinan besar bermula dari infeksi cacing
yang tidak tertangani sehingga menyebabkan kondisi menurun, nafsu makan dan
minum hilang, diikuti radang usus akibat infestasi cacing dewasa dan diperparah
dengan infeksi sekunder (bakteri atau Virus).
Dari kasus tersebut kemudian peternak kita ajak untuk berhitung secara
ekonomis. Melalui dialog terbuka kita memberi gambaran bahwa jika kita
memelihara pedhet secara seadanya dan terjadi kasus seperti tersebut kita akan
butuh biaya berkisar 60-100 ribu rupiah untuk mengobati pedhet ini, belum lagi
ditambah kerugian yang harus ditanggung peternak akibat pertumbuhan yang
terhambat akibat sakit dan konversi pakan yang rendah.
Kemudian kita bandingkan dengan jika kita sejak awal memberi perhatian
pada pedhet. Secara rutin kita memberikan obat cacing sejak pedhet usia 10 hari
(asumsi pedhet sudah terinfeksi cacing neoascaris
vitulorum dari colostrum
induk), 3 bulan dan kemudian tiap selang waktu 4-6 bulan, maka hasil yang kita dapatkan akan jauh lebih baik
(red: pertumbuhan pedhet). Berapa rupiah yang kita keluarkan untuk obat cacing
pedhet? 1 dosis obat cacing untuk pedhet berkisar 5-8 ribu rupiah (tergantung
merek obat dan berat badan).
Peternak juga tidak menanggung kerugian akibat konversi pakan yang
rendah. Obat cacing dapat diberikan oleh peternak sendiri, dokter hewan atau
paramedik cukup mengarahkan dan membimbing.
Setelah
peternak mulai berhitung dan terbuka pikirannya, kita kenalkan program
lanjutannya yaitu pemberian suplement vitamin untuk merangsang pertumbuhan
pedhet. Kami mengenalkan injeksi vitamin A,D dan E untuk pedhet. Tren beternak
yang sedang ada diwilayah kami adalah pembibitan. Sebagian besar sapi potong
dan sebagian kecil sapi perah. Untuk itulah arahan kita bagaimana supaya
pedhet-pedhet ini memiliki postur badan yang bagus sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi sebagai “bakalan”.
Dengan
menberikan injeksi vitamin A,D dan E tujuan kita agar kebutuhan pertumbuhan pedhet
baik tulang, kulit, hormon dan seluruh sel-sel tubuh lainnya terpenuhi dengan
baik. Kita juga membandingkan bahwa hal ini tidak jauh berbeda dengan balita
yang perlu rutin diberikan obat cacing dan vitamin. Untuk proghram injeksi
vitamin ini biaya yang perlu dikeluarkan peternak berkisar 40-50 ribu rupiah
(tergantung merek obat dan berat badan).
Pedhet
diberikan injeksi vitamin setelah pemberian obat cacing (programdeworming),
dengan harapan setelah infestasi cacing diberantas maka nutrisi dari makanan (grain dan hay)
dan susu akan terserap lebih sempurna. Dengan asupan gizi yang optimal
diimbangi kebutuhan vitamin yang terpenuhi maka pertumbuhan pedhet akan lebih
sempurna. Harapan kita nilai jual bibit/ bakalan bisa meningkat minimal 1juta
rupiah dari sebelum mengikuti program.
Smart
package untuk
si pedhet demikian kita menyebut program kami. Paket ini terdiri dari Paket
Hemat dan Paket Plus, tergantung kondisi ekonomi peternak. Paket ini bisa untuk
pedhet jantan maupun betina. Paket hemat terdiri dari pemberian obat cacing 1
dosis untuk pedhet usia 10 hari, 1 dosis untuk usia 3 bulan dengan anthelmentik
albendazol atau piperazine dan 1 kali injeksi vitamin A,D,E yang kita lakukan
bisa saat usia 1 bulan atau 3 bulan. Biaya untuk paket ini berkisar 50 ribu
rupiah ((2x10 ribu)+(1x30 ribu)).
Tidak
mahal apalagi untuk jangka waktu hingga pedhet usia 3 bulan. Untuk paket Plus,
terdiri dari pemberantasan cacing (deworming), pemberantasan parasit
internal dan external dan injeksi vitamin A,D,E. Sama dengan paket hemat tetapi
disini ada tambahan treatmen terhadap parasit internal dan external
dengan memberikan injeksi “ivermectin”, sehingga semua parasit baik dalam
stadium dewasa atau larva dapat terbasmi semua. Karena Plus maka ada tambahan
biaya berkisar 40 ribu rupiah. Lumayan...
“tung hitung-hitung” akhirnya peternak sendiri
yang menentukan akan dibawa kemana usahanya ini, mau biasa apa adanya atau
lebih dari biasanya. Peternak akan senang dan tertarik apabila kita terbuka
mengenai biaya. Dengan tahu jumlah biaya yang harus dikeluarkan peternak dapat
mengukur sendiri kemampuan mereka.
Banyak jalan menuju Roma, tapi tentunya kita juga tidak akan mengotori
jalan yang kita lewati, melainkan akan kita hiasi jalan itu dengan sesuatu yang
bermanfaat yang harum baunya hingga tercium sampai Roma. Tujuan bukan
utama yang utama adalah prosesnya...selamat berkarya..