DIOLUHTAN. Bone-Sulsel.
Pemberitaan mutasi PNS di Kec. Bontocani, Kab. Bone ramai diberitakan, bahkan informasi
terakhir setelah beberapa hari yang lalu diberitakan bahwa sebagaian tokoh
masyarakat Desa Bana, Kec. Bontocani mengadu ke DPRD ikhwal mutasi guru disana,
beberapa waktu lalu dan kemarin masyarakat melakukan penyegelan terhadap
sekolah ditempat guru tersebut
sebelumnya bertugas dan melakukan demo di kantor UPTD pendidikan Kec.
Bontocani.
Hal
mutasi serupa juga sebelumnya terjadi, tapi tidak seheboh mutasi guru ini.
Mutasi ditubuh Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Bontocani juga terjadi da hal
ini juga menimpa penyuluh pertanian Desa Bana, Bontocani yang dimutasi ke Desa
Mattirowalie, Kec. Bontocani.
Ketika
dikonfirmasi oleh Dioluhtan, Yusran A. Yahya penyuluh yang dimaksud meng-iyakan
ihwal mutasi dirinya. “Saya belum memiliki SK penempatannya, tapi melihat
absensi bulan lalu dan SK yang diperoleh teman di kecamatan lain, benar saya
dipindahkan di Desa Mattirowalie dengan alasan penyegaran” ungkapnya.
Lanjut,
yusran mengatakan seperti halnya guru yang dimutasi, Bontocani tidak sama
dengan kecamatan lainnya yang bisa dirolling antar desa, selain medan berat,
jarak tempuh pun jauh. “Apalagi saya berdomisili di Patimpeng dan jarak
ke Desa Mattirowalie itu kurang lebih 100 kilo lewat Camba, Kab.Maros, adapun jalur akses lainnya lewat
baringeng dan tompobulu Kec. Libureng juga agak jauh dan terjal sama dengan kalau lewat kota
kecamatan, memakan waktu 3-4 jam“ ujarnya.
Dia
pun tidak berharap banyak dengan mutasi ini, sampai sekarang dirinya mengaku
sulit ke lokasi, karena jauh dan akses jalan belum diketahui pasti. “Apalagi
kondisi istri hamil tua dan perlu dijaga, ini yang tambah menyulitkan saya,
tapi saya tetap melaksanakan aktivitas saya sebagai penyuluh di wilayah kerja, dan tetap
melakukan penyuluhan baik itu di media elektronik, media cetak dan pelayanan
kesehatan hewan kepada petani” ungkapnya. (admin Dioluhtan)