DIOLUHTAN. Bone-Sulsel.
Kekeringan yang melanda sebagian lahan sawah petani di Desa Masago yang
mengakibatkan banyak petani yang kekurangan hasil bahkan gagal panen agak
tetutupi dengan panen raya tanaman Tebu dan penjualan ternak sapi untuk
persiapak kurban di hari raya Idul Adha.
Dari
pantauan Dioluhtan Sulsel, mayoritas petani di Desa Masago adalah 70 persen petani
tebu dn rata-rata mereka juga bersawah dan memiliki banyak sapi, sehingga wajar
jika para petani masih memiliki nafas dan senyuman bahkan bergembira. “Saat ini
pas musim panen tebu, karena kekeringan ini biasanya meningkatkan rendemen
tebu, walau rendemen tersebut ditentukan pabrik bahkan kadang merugikan tapi
ini menjadi asa tersendiri ditengah kekeringan yang melanda sawah mereka” ujar
Penyuluh Desa Masago, Andi Elya Azis, SPt.
Penyuluh
kelahiran Sura, Ulaweng ini makin meyakinkan awak Dioluhtan setelah bapak Bupati
Bone melepas lagi 200 ekor ternak sapi kelompok tani-ternak “berkah” ke
Kalimantan saat acara temu wicara dan pelepasan ternak sapi kurban ke luar
daerah yang dihadiri para pejabat pemkab, skpd/dinas terkait, dinas peternakan
provinsi, BRI, DPRD dan para penyuluh peternakan. “selain tebu mereka juga
memiliki sapi, dan sekarang juga pas waktunya karena mendekati hari raya qurban
dan harga serta permintaan sangat tinggi” ungkapnya.
Lanjut
beliau, masyarakat Desa Masago juga memanfaatkan pekarangan mereka dengan buah
dan sayuran. “Sehingga ketahanan pangan di Desa ini tidak menghawatirkan”
ungkap Penyuluh yang sempat ke istana Negara sebagai THL-TBPP Teladan Nasional.
(admin Dioluhtan)