DIOLUHTAN-Bone.Sulsel. Budidaya tebu rakyat di Desa Masago sudah lama
memasuki masa pemeliharaan, seperti diketahui bahwa tanaman tebu ini
dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dalam industri gula.
Pengembangan
industri gula mempunyai peranan penting bukan saja dalam rangka mendorong
pertumbuhan perekonomian di daerah serta penambahan atau penghematan devisa,
tetapi juga langsung terkait dengan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dan
penyediaan lapangan kerja.
Bagian
lain dari tanaman seperti daunnya dapat pula dimanfaatkan sebagai pakan ternak
dan bahan baku pembuatan pupuk hijau atau kompos. Ampas tebu digunakan oleh
pabrik gula itu sendiri untuk bahan bakar, selain itu tetes atau molses juga digunakan
sebagai bahan campuran pakan ternak.
Seperti
halnya di lahan tebu rakyat milik para kelompok TR (tebu rakyat) Desa Masago, Kec. Patimpeng,
Kab. Bone, Sulsel yang salah satunya dikelola oleh Suradi (42) yang juga ketua
klp. tani “mabbarakkae”, suradi yang mengelola lahan tebu seluas 1 Ha melakukan
pembersihan gulma atau tanaman pengganggu ditemani istrinya, pembersihan ini
dilakukan agar lahan bebas gulma. Maksudnya, agar tidak terjadi persaingan
antara tanaman tebu dengan gulma dalam mencari hara tanah.
Penyiangan untuk tanaman tebu tidak hanya
pembersihan gulma, tetapi juga pengelupasan daun atau yang lebih dikenal dengan
klentek. “Saya bersama istri rutin melakukan
penglentekan pada tanaman tebu kami, selain tanaman bersih dan terawat serta
nantinya mudah saat ditebang, ternak sapi kami juga kenyang karena mendapat
pakan pucuk tebu dari hasil klentek, jadi double untungnya” ujar Suradi.
Menurut
Y.A. Yahya, penyuluh pertanian BP4K Kab. Bone bahwa penglentekan mempunyai
tujuan untuk mengurangi serangan hama dan penyakit,
memperbaiki peredaran udara dalam kebun serta memudahkan sinar matahari masuk,
mempertinggi rendemen, mencegah keluarnya akar pada ruas yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman, mencegah peluang kebakaran dan menurunkan kelembaban serta
meringankan beban tanaman, sehingga tanaman tidak roboh dan mudah saat akan
dipanen/tebang.
Selain
itu lanjut Yusran, pucuk tebu juga termasuk dalam daftar pakan untuk sapi,
walau berdasar teori dan penelitian pucuk tebu mengandung protein, mineral dan vitamin rendah. Oleh karena itu,
pemberian pucuk tebu pada ternak ruminansia memerlukan bahan suplementasi
semisal konsentrat, dedak maupun tambahan limbah tebu lainnya yaitu tetes. “Yang terpenting adalah pakan tetap berkesinambungan,
limbah termanfaatkan dan pekerjaan petani mendapatkan untung ganda“ ungkapnya.
Yusran A. Yahya