DIOLUHTAN, Jakarta - Menteri
Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menyebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman
sebagai pemberani dan petarung karena berani “menggebuk” mafia daging. Lembong
menilai upaya mengatasi persoalan daging dipermudah karena keberanian Amran. "Saya
bersyukur karena diuntungkan oleh Pak Menteri Pertanian yang demikian pemberani
dan petarung. Dia sudah gebuk-gebukin mafia
sehingga sekarang sudah babak belur. Berarti sekarang masuknya jadi
enak," katanya saat di kompleks Istana Negara, Senin, 17 Agustus 2015.
Menurut Lembong, di industri peternakan, tidak semua pelaku usaha nakal dan
jahat. Mereka yang nakal dan jahat ini jumlahnya minoritas. Lembong berujar,
situasi ini berlangsung sementara. Untuk melakukan reformasi, bagi dia,
kesakitan tidak bisa dihindarkan dari waktu ke waktu. "Jadi saya juga mau
menyampaikan permohonan maaf kepada pelaku-pelaku di peternakan sapi yang baik
bahwa memang industri agak terinterupsi," ucapnya.
Lembong menjelaskan, untuk reformasi
struktural, memang tidak ada pilihan selain industri terinterupsi. "Itu
harus ada kesakitan, seperti Pak Jokowi bilang, enggak ada
kemajuan tanpa pengorbanan."
Pemerintah Siap Impor 300
Ribu Ekor Sapi
Pemerintah akan mengimpor 300 ribu ekor sapi untuk mengatasi kelangkaan pasokan
daging sapi dan menjaga stabilitas harga komoditas ini yang sekarang melambung
tinggi di beberapa daerah. "Untuk sisa tahun ini kita mungkin bisa impor
200 ribu-300 ribu ekor. Kami sepakat dan masih menjalankan prosesnya,"
ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong di Jakarta, seperti yang dirilis Tempo beberapa
hari yang lalu.
Thomas mengatakan impor ini adalah
upaya pemerintah dalam memberantas ulah spekulan yang menahan pasokan sehingga
komoditas menjadi melangka dan harga meninggi. "Kami siap untuk mengguyur
pasar, supaya yang menimbun stok ini berpikir dua kali. Karena ketika kita
mengguyur pasar, harga akan anjlok, dan yang menimbun itu akan mengalami
kerugian finansial cukup berat," tegas Thomas.
Editor Dioluhtan (kanan) saat didepan Istana Negara
Dia berjanji untuk berkoordinasi
dengan Menteri Pertanian karena penambahan stok melalui impor juga dilakukan
berdasarkan kebutuhan daging sapi di dalam negeri. "Saya kira beliau punya
strategi untuk pengembangan industri ini agar dalam jangka panjang sangat
bagus. Tapi tentunya saya yang ditugaskan untuk menertibkan pasar," kata
dia.
Sejak Minggu, 9 Agustus 2015, para
pedagang daging sapi di sejumlah daerah di Indonesia menggelar aksi mogok
akibat melonjaknya harga daging yang pada pascalebaran mencapai Rp 110.000 per
kg dan kini sudah menyentuh Rp 120.000 per kg.
Sementara harga karkas (daging dan
tulang) sudah mencapai Rp 94.000 per kg, padahal sebelum Lebaran masih dipatok
Rp86.000 per kg, dan saat kondisi normal hanya Rp 80.000 per kg.
Editor : Y. A. Yahya
Sumber : Antara/ Ali Hidayat (http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/18/090692866/menteri-lembong-pemerintah-siap-impor-300-ribu-ekor-sapi dan http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/17/090692598/kisruh-harga-daging-menteri-lembong-apresiasi-mentan)