Tujuan pengolahan lahan
pada budi daya padi sawah adalah mengubah sifat fisik tanah agar lapisan atas
yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Keuntungan yang didapat selama
pengolahan tanah yaitu gulma mati yang kemudian akan membusuk menjadi humus,
aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah jenuh air, dan dapat
menghemat air.
Pada pengolahan tanah sawah, dilakukan perbaikan dan pengaturan
pematang sawah serta selokan. Galengan (pematang) sawah diupayakan agar tetap
baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan
mempermudah perawatan tanaman.
Tahapan pengolahan
tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a.
Pembersihan
Galengan
sawah dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat agak tinggi. Fungsi
utama galengan di saat awal untuk menahan air selama pengolahan tanah agar
tidak mengalir keluar petakan. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan
pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.
Saluran
atau park diperbaiki dan dibersihkan dari rerumputan. Kegiaran tersebut
bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang
terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah
dibersihkan sebelum tanah diolah. Jerami tersebut dapat dibakar atau diangkut
ke tempat lain untuk pakan ternak, kompos, atau bahan bakar. Pembersihan
sisa-sisa tanaman dapat dikerjakan dengan tangan, cangkul, atau linggis.
b.
Pencangkulan
Setelah
dilakukan perbaikan galengan dan saluran, tahap berikutnya adalah pencangkulan.
Sudut-sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor.
Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah.
c.
Pembajakan
Pembajakan
dan penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan tersebut
bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanami padi. Pengolahan tanah
dilakukan dengan menggunakah bajak tenaga hewan atau mesin traktor. Sebelum
dibajak, tanah sawah digenagi air agar gembur. Lama penggenangan sawah
dipengaruhi oleh kondisi tanah dan persiapan tanam. Pembajakan biasanya
dilakukan dua kali. Dengan pembajakan ini, diharapkan gumpalan-gumpalan tanah
terpecah menjadi kecil-kecil. Gumpalan tanah tersebut kemudian dihahcurkan
dengan garu sehingga menjadi lumpur halus yang rata. Keuntungan tanah yang
telah diolah tersebut yaitu air irigasi dapat merata, alat tabela dapat
dioperasionalkan dengan lancar, dan gulma dapat tertekan pertumbuhannya.
Pada petakan sawah yang lebar, perlu dibuatkan bedengan-bedengan. Antara bedengan satu dengan bedeng lainnya berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil di tepi galengan yang berguna untuk memperlancar air irigasi.
Pada petakan sawah yang lebar, perlu dibuatkan bedengan-bedengan. Antara bedengan satu dengan bedeng lainnya berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil di tepi galengan yang berguna untuk memperlancar air irigasi.
(Sumber:
Budidaya Padi Tabela/ Ir. SetijoPitojo)