Barebbo.
Kepala Dinas Peternakan Kab. Bone, drh. H. Aris Handono didaulat untuk membagi
ilmu kepada para penyuluh pertanian pada diklat
integrasi sapi dengan tanaman pangan bagi penyuluh pertanian angkatan ke-III
yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang bekerjasama
dengan BP4K Kab. Bone, bertempat di P4S
Tocinae, Desa Kajaolaliddong, Kec. Barebbo.
Kepala Dinas Peternakan Kab. Bone sedang memberikan materi pada peserta
Para penyuluh pertanian yang berasal 5 kabupaten
(Wajo, Soppeng, Maros, Bone, dan Sinjai) diberikan pemahaman sekaligus diperlihatkan
video ciri-ciri sapi yang terserang penyakit beserta penanganan medisnya.
Drh.
Aris memberikan kunci dalam budidaya ternak sapi yaitu manajemen sapi potong baik skala besar ataupun kecil bila dikelola secara baik dan
benar mendatangkan keuntungan. “Kesuksesan ternak sapi
dipengaruhi oleh tata laksana, bibit/bakalan, pakan, kandang dan kesehatan
ternak” bebernya
Foto bersama Para Peserta, Widyaswara dan Kepala Dinas Peternakan Kab. Bone
Khusus
dalam membahas penyakit, beliau menjelaskan bahwa adanya penyakit akan
menyebabkan ketidaknormalan fungsi tubuh ternak yang disebabkan antara lain bakteri, virus, parasit,
dan protozoa. “langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit antara lain
yaitu (a) letak/posisi kandang yang benar dan jaga kebersihan kandang; (b) vaksinasi yang
rutin dan teratur (SE dan Anthrax); (c) pemberian obat cacing rutin setiap 4
bulan sekali; (d) Pemberantasan kutu, lalat dengan cara dimandi; (e) pisahkan
sapi yang sakit dan sehat, dan (e) Koordinasi
ke petugas/penyuluh peternakan apabila ternaknya sakit”
jelasnya didampingi oleh para widyaswara dan staf BBPP Kupang.
Diklat
integrasi ini bertempat di P4S Tocinae, Desa Kajaolaliddong, Kec. Barebbo, yang
dimulai dari tanggal 29 Juni s/d 5 Juli 2015 untuk penyuluh dan untuk petani dari tanggal 6 Juli s/d 12 Juli 2015 .
Yusran A. Yahya