DIOLUHTAN-suluhtani. Pada jaman dahulu, di satu daerah hidup seorang peternak sapi perah
yang sangat bangga dengan kemampuan dirinya. Menurutnya , hanya ia yang
mampu memelihara sapi dengan produksi susu terbanyak di kampungnya.
Pada suatu pagi ada seorang penduduk kampung yang berkata kepadanya, "Jika memang lebih pintar, perlihatkan
buktinya secara langsung kepada kami“. Karena kesombongannya,
Peternak sapi ini dengan enteng menjawab, "Oke,
datanglah seminggu lagi ketempatku, jangan hanya kamu seorang tetapi
ajaklah orang sekampung, agar aku dapat menjamu kalian semua dengan susu
segar dari sapi peliharaanku".
Segera setelah itu, si peternak itu mulai mengumpulkan dan menyimpan
susu yang diperah dari sapinya. Akan tetapi, keesokan harinya ia
mendapatkan susu sapi yang telah dikumpulkannya telah basi. Pada masa itu
belum ada lemari pendingin, sehingga disimpan dengan cara apapun, susu itu
tetap akan basi.
Peternak itu lalu berpikir, "Jika
begitu, akan lebih baik jika aku menunda memerahnya, agar aman tersimpan
di dalam perut sapi". Peternak sapi itupun menghitung, jika sapinya
dapat menghasilkan 5 ember susu sehari, maka jika ia menunda proses
pemerahannya seminggu, maka akan mendapatkan susu sebanyak 35 ember.
Peternak itupun kemudian memisahkan anak sapi ke kandang lain
supaya tak lagi meminum susu induknya dan memberikan rumput yang banyak
jumlah produksi susunya meningkat.
Tepat seminggu kemudian, pagi-pagi sekali peternak segera menyiapkan
wadah yang sangat besar, untuk menampung susu sapi sebanyak 35 liter. Tetapi
alangkah kagetnya, ketika sapinya diperah, tidak setetes pun susu yang keluar.
Peternak itupun akhirnya sadar, bahwa susu sapi harus diperah setiap
hari. Bila tidak, secara alami sapi itu tidak akan menghasilkan susu lagi.
----------------------------------------------------------
Filosofi dari cerita tersebut diatas adalah :
Kekuatan dan kemampuan manusia sesungguhnya sama seperti susu pada
sapi. Jika tidak pernah dipakai dan dilatih setiap hari,
kekuatannya tidak dapat disimpan untuk digunakan pada saat dibutuhkan. Latihlah
kemampuan kita setiap hari, agar bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang
lain, karena dengan begitu kita menggunakan hak hidup dengan lebih baik.
Sumber : tzuchi.or.id