DIOLUHTAN-Barebbo.
Upaya membantu petani dalam meningkatkan produksi kedelainya serta dalam
pencapaian swasembada pangan melalui upsus pajale (padi, jagung dan kedelai). Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku
bekerjasama dengan BP4K Kab. Bone menyelenggarakan diklat On the Job Training
(OJT) Kedelai bagi aparatur bertempat di kantor Balai Penyuluhan Kecamatan
(BPK) Barebbo yang berlangsung mulai tanggal 27 April dan berakhir 27 Mei 2015 mendatang.
Yusran A. Yahya (kanan) saat
membimbing PPL dalam penentuan dosis pemupukan & pengapuran
Tujuan pelaksanaan diklat ini adalah untuk
meningkatkan kapasitas kompetensi teknis penyuluh pertanian, perikanan dan
kehutanan tentang teknis kedelai dan meningkatkan kemampuan penyuluh dalam
meningkatkan produksi kedelai diwilayahnya.
Secara
teknis para penyuluh yang berasal dari beberapa kecamatan di Kab. Bone ini
dibekali teori-teori penyuluhan budidaya kedelai. Khusus kemarin (senin-rabu)
mereka mendapatkan materi pemupukan dan pengapuran pada lahan kedelai dengan sistem
1 hari indoor dan 2 hari outdoor dan hari kamis dilakukan review materi
tersebut. “Meskipun secara kasat mata terlihat mudah, namun ketika
pelaksanaannya tetap akan menghadapi kendala di lapangan,” kata Yusran A.
Yahya, SPt, MSi, fasilitator Diklat OJT Kedelai.
Dalam
materinya, Yusran menjelaskan bahwa penggunaan pupuk dan kapur pertanian oleh petani harus dilakukan secara tepat.
Hal tersebut selain dapat menghemat ongkos produksi juga bermanfaat untuk
perbaikan kualitas tanah secara benar. "Kita memberikan pupuk dan kapur
pertanian hanya kalau tanah tersebut sudah berkurang kualitasnya dan pemberian
pupuk dan pengapuran sesuai kebutuhan saja," kata penyuluh kec. Bontocani
ini.
Peserta
kegiatan yang sebanyak 30 orang ini dibekali praktek cara menentukan dosis
pupuk dan dosis pengapuran dengan alat PUTK (perangkat uji tanah kering) agar
dosisnya spesifik lokasi pada masing-masing wilayah. (Yusran A. Yahya)