DIOLUHTAN-Bontocani.
Pada musim penghujan ini, penyuluh pertanian Desa Bana, Yusran A. Yahya mencoba
melakukan kaji terap pengelolaan panen madu lebah trigona, hasilnya tidak kalah
dengan hasil panen disaat dan pasca musim berbunga.
Hal
ini dilakukan penyuluh berdedikasi dan kreatif ini pada demplot lebah trigona dibelakang rumah
beliau.
Beliau
menjelaskan bahwa harga madu kadang turun nilainya jika musim hujan tiba,
padahal harga di pasaran ataupun di supermarket dan mall, harga tidak pernah
berubah “Fluktuasi harga di tingkat petani inilah yang membuat keuntungan
petani semakin kecil, makanya hasil pengkajian ini bisa dijadikan pijakan harga
bahwa hasil madu tetap stabil walau di musim hujan” ujarnya
Selain
itu beliau juga menuturkan tentang metode panen madu ini. “Memanen madu trigona
ini sangat mudah dengan cara mengeruk kantung propolis, yang sudah penuh dan
tertutup rapat, tapi perlu diingat, anda harus membedakan bentuk madu di dalam
kotak lebah trigona” ucapnya
Lanjut
beliau, kantung madu lebah trigona yang berisi madu terlihat kecoklatan, terang
sedangkan kantung propolis berisi bee pollen, akan tampak gelap atau kelihatan
warna kuning didalamnya. “Bentuk lainnya yang juga berada didalam, yaitu
kantung propolis kecil menyerupai telur namun terlihat kecoklatan dan tidak
lonjong, kantung ini tidak perlu diambil, cukup kantung madu yang berisi madu
saja” sambungnya
Cara
pemanenannya bisa menggunakan sendok atau
pisau dan dikumpulkan pada wadah lalu tekan tekan diatas saringan kawat
“Setelah madu tersaring, maka sudah bisa dikonsumsi, bila untuk dijual maka
anda bisa menyaringnya kembali menggunakan tapis teh” ungkapnya dengan gaya
seorang penyuluh. (yoush)