DIOLUHTAN. Pernahkah
anda membayangkan bagaimana rasanya bila dokter maupun mantri hewan bisa
melakukan pemeriksaan dan diagnosis kebuntingan pada kambing, sapi perah dan
sapi potong dengan menggunakan alat bantu USG scanner? Pasti akan sangat
membantu.
Rekan
saya ada sedikit pengalaman melakukannya di praktek kesehatan hewan komersial
saat melakukan kunjungan ke Australia beberapa waktu yang lalu.
Pada
dasarnya alat yang digunakan untuk memeriksa kebuntingan sapi adalah sama
dengan yang digunakan dokter maupun bidan kandungan untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan pada manusia.
Alat
untuk menscan obyek disebut probe. Ada dua jenis probe yang dipakai, sektorial
dan linear. Probe sektorial biasanya dipakai untuk mengecekan kehamilan pada
manusia. Probe ini akan menunjukkan gambar seperti kerucut terbalik di layar
monitor. Probe linear biasanya dipakai untuk pemeriksaan kebuntingan sapi,
probe dimasukkan ke rectum dan gambar yang ditampilkan di layar monitor akan
berbentuk datar persegi panjang. Probe linear sangat bagus digunakan untuk
scanning transrektal karena gambarnya jelas pada obyek yang berdekatan dengan
probe.
Probe
-alat scanning tersebut- akan masuk ke rektum sehingga penampakan gambar
dilayar akan terlihat jelas karena dekatnya obyek yang di scan. Probe masuk ke
rektum bisa dengan mengunakan tangan seperti saat kita melakukan palpasi rektal
atau bisa menggunakan tongkat dan menggandengkan probe dengan tongkat sehingga
hanya tongkatnya saja yang masuk ke dalam rektum tanpa perlu tangan kita masuk
ke rektum sapi.
Ada
banyak kegunaan USG scanning pada sapi. Yang paling utama adalah diagnosis
kebuntingan. Kebuntingan sudah bisa dideteksi pada umur 25 hari setelah
inseminasi. Usia kebuntingan yang dianjurkan untuk digunakan USG scanner
sebagai alat penentu kebuntingan adalah mulai umur 30 hari setelah inseminasi.
Makin muda usia kebuntingan akan makin menurun akurasinya dan memerlukan lebih
banyak pengalaman. Usia muda kebuntingan juga berpotensi menyebabkan kematian
embrio dini bila kurang hati-hati melakukannya. Bila kita bisa mengetahui
bunting dan tidak bunting pada sapi pada usia kebuntingan seawal 25 hari, kita
bisa melakukan tindakan yang perlu untuk sapi yang tidak bunting (sinkronisasi
berahi) sehingga bisa menghemat waktu menunggu sapi menjadi bunting.
USG
scanner juga bisa digunakan untuk mendeteksi gangguan reproduksi. Kita bisa
mengetahui sapi sedang dalam fase reproduksi apa. Apakah masih dalam fase
folikuler atau luteal karena kita bisa melihat dengan jelas gambaran ovarium
dengan folikelnya atau corpus luteumnya.
Kegunaan
lain dari USG scanner ini adalah untuk mendeteksi dan mengetahui terjadinya
kematian embrio dini. Embrio yang mati bisa terlihat lewat layar monitor.
Kita
juga dapat menggunakan USG scanner untuk melihat jenis kelamin pedet yang akan
dilahirkan. Kita bisa melihat jenis kelamin pedet pada usia kebuntingan 40
hari. Ini bisa dimanfaatkan pada program embrio transfer untuk mengetahui jenis
kelamin pedet yang akan dilahirkan.
Kembar
atau tunggal juga bisa dideteksi lewat USG scanner ini. Abnormalitas pedet juga
bisa kita ketahui melalui alat ini. Apakah pedetnya kembar siam, schistosomus
reflexus, hidrochepalus dll bisa kita ketahui.
Bila
yang ingin kita ketahui adalah bunting dan tidak bunting dari seekor sapi, kita
bisa melakukannya dengan cepat. Kecepatan deteksi sangat ditentukan oleh alat
pendukung untuk restrain sapi. Biasanya menggunakan pit tempat pemerahan. Satu
ekor sapi, bila hanya mendeteksi bunting atau tidak bunting saja pada usia kebuntingan
40 hari, hanya membutuhkan waktu kurang dari 20 detik dengan tenaga yang jauh
lebih sedikit bila menggunakan tangan untuk palpasi rektal. Pengalaman
menggunakan alat ini dalam satu jam kita bisa melakukan pengecekan antara
150-200 ekor sapi hanya untuk mengetahui sapi bunting atau tidak. Identifikasi
jenis kelamin atau fungsi lain akan memerlukan waktu yang lebih lama.
Tidak
dipungkiri, selain kemudahan dan manfaat lain yang bisa kita peroleh, alat ini
harganya relatif mahal. Sekitar 60-80 juta tergantung modelnya. Yang bisa
digunakan untuk dibawa-bawa ke lapangan, ditaruh dipunggung dengan probe
lengkap dengan tongkatnya dan layar monitor seperti kaca mata juga ada. Seperti
model komputer yang mempunyai keyboard dengan tombol yang banyak dan lain-lain.
Banyak model dan banyak merek, tergantung kebutuhan dan fungsi menu yang kita
perlukan.
Alat
ini cocok untuk peternakan besar atau praktek mantri hewan yang menangani hewan
besar dalam jumlah banyak ataupun perguruan tinggi tempat calon mantri hewan
menempuh ilmu. Karena manfaat yang di berikan besar.
Sumber : http://koranpdhi.com/ dan sumber lainnya