Tudang
Sipulung Pertanian dalam rangka menghadapi Musim Tanam April - September 2015
dilaksanakan di Kompleks Islamic Centre Watampone Kabupaten Bone, Selasa
(7/4/2015) dihadiri oleh Bupati Bone Dr.H.Andi Fahsar Mahdin Padjalangi,M.Si.
bersama Wakil Bupati Bone Drs.H.Ambo Dalle,M.M. serta undangan lainnya. Dalam
acara Tudang Sipulung tersebut membahas berbagai hal dalam rangka Swasembada
Pangan Nasional.
Tudang
Sipulung tersebut merupakan sarana untuk
koordinasi penyamaan data dan koordinasi peningkatan pencapaian upaya
peningkatan program swasembada pangan. Yang diharapkan target luas tanam akan
dapat tercapai. Sehingga kerja sama dan
koordinasi sangat diharapkan agar
program swasembada pangan dapat berjalan
sesuai dengan harapan.
Pada
Kesempatan itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Bone, Ir. Sunardi Nurdin, MSi mengatakan pemerintah kabupaten Bone memberikan apresiasi
yang tinggi kepada para petani dan para pelaku usaha bidang pertanian karena animo
masyarakat untuk tetap melakukan musyawarah tudang sipulung ditengah-tengah
kesibukan bertani dan beternak mereka. “Ke
depan, produksi ini masih dapat meningkat apabila terapan teknologi semakin
berkualitas dan senantiasa memperhatikan jadwal tanam, pola tanam, benih
unggul, pemupukan berimbang, serta pengendalian organisme pengganggu
tanaman,"
jelasnya
Untuk
itu lanjut Kadis dibutuhkan upaya kerjasama yang baik antara pemerintah dan
petani dalam upaya meningkatkan hasil produksi pangan sehingga kesejahteraan
petani dapat meningkat dan program swasembada pangan dapat terlaksana dan
tercapai.
Sementara
itu Prof. Djafar Baco (BPTP Sulsel) mengatakan tujuan dari Tudang Sipulung ini
rangka memperoleh kesepakatan antara pelaku usaha petani dan
pemerintah untuk meningkatkan hasil pertanian seperti padi, palawija dan hasil
pertanian lainnya. serta pola dan jadwal tanam dengan memeperhatikan curah
hujan. Selain itu pemakaian pupuk yang berimbang dan pemanfaatan teknologi pertanian
dan pemakaian bibit unggul serta mewaspadai munculnya seragam hama. "Oleh
karena itu, untuk mencari solusi dari berbagai kendala yang ada, maka tudang
sipulung adalah wahana yang paling tepat karena merupakan tempat bermusyawarah
bagi petani, pemerintah, penyuluh dan stakeholder lainnya dalam menetapkan
jadwal tanam yang tepat, jenis varietas yang akan digunakan, waktu dan dosis
pemupukan yang tepat, ketersediaan alat serta kegiatan lainnya yang berkaitan
dengan peningkatan produksi hasil padi dan palawija," ujarnya
Pada kesempatan itu pula, selain menyampaikan informasi
mengenai pola tanam yang baik, jadwal
tanam yang tepat, jenis varietas yang akan digunakan, waktu dan dosis pemupukan
yang tepat, ketersediaan alsintan, juga didengarkan pemaparan dari Pa’pananrang (orang yang mampu memprakirakan cuaca
berdasarkan kearifan lokal setempat) untuk memberikan dasar penentuan jadwal
tanam berdasarkan kearifan lokal.
Seperti
diketahui, Pemerintah Republik Indonesia mendorong upaya pemerintah daerah
bekerja keras mewujudkan ketahanan pangan. Karena Indonesia tercatat dalam
sepuluh tahun terakhir pernah berswasembada pangan dan mampu mengekspor ke luar
negeri. Kondisi ini cukup ironis, sebab Indonesia merupakan negara agraris tapi
masih menghadapi kemiskinan.
Kontributor : Yusran A. Yahya