Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akan menjadikan komoditas
unggulan buah naga menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah ekonomi.
Staf
Ahli Bupati Kutai Kartanegara Bidang Hukum dan Politik M Indra di Tenggarong
mengatakan melimpahnya produksi buah naga di Kecamatan Samboja yang merupakan
sentra perkebunan buah naga terbesar di Kaltim itu, menyebabkan harganya
komoditas itu anjlok hingga Rp 5.000 perkilogram.
Selain
itu, daya tahan buah naga sangat terbatas sehingga perlu terobosan agar buah naga
tersebut bisa laku dan tetap bernilai ekonomis tinggi. "Hal
tersebut merupakan bagian tugas pokok dan fungsi staf ahli sesuai Perbup Nomor
38 Tahun 2012, yang salah satu fungsinya adalah menyerap aspirasi,mengumpulkan
bahan informasi maupun keterangan dan usulan untuk kebijakan daerah. Kami telah
melaksanakan rapat yang dipimpin Asisten II Bahteramsyah dan terbentuklah Tim
Stabilisasi Usaha Buah Naga Kutai Kartanegara," ujar Indra, Rabu (18/3).
Dalam
tim tersebut, ada bidang produksi, pemasaran dan kerja sama usaha. Setelah
ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara, tim tersebut akan
segera bertugas.
Ia
mengatakan, yang menjadi aksi pertama tim tersebut yaitu permodalan dan
peningkatan sumber daya manusia para petani buah naga Samboja untuk membuat
produk olahan.
Prospek
produk olahan buah naga cukup cerah karena Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara akan memfasilitasi pemasaran melalui bekerja sama dengan sentra
penjualan oleh-oleh, toko swalayan yang ada di beberapa kota di Kaltim serta
bandara. "Olahan
buah naga tersebut bisa dibuat menjadi minuman, aneka jajanan, yaitu dodol,
kerupuk, opak, bahkan kulitnya diproses menjadi obat kolesterol," katanya.
Sumber : www.republika.co.id