Dioluhtan - Menteri Pertanian (Mentan) Amran
Sulaiman menyambangi beberapa kota di Indonesia selama satu bulan untuk
meninjau sektor pertanian dan mencari masalah yang mengganjal di
sektor tersebut.
Alhasil, pria asal Kabupaten Bone,
Sulawesi Selatan tersebut menemukan lima masalah yang melandasi masalah
pertanian. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi Mentan dengan Kadis
Sulawesi Selatan dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tadi malam di kantor
Kepala Dinas Pertanian Makassar.
"Saya begitu banyak melihat
persoalan, faktor-faktor kunci untuk mengangkat swasembada, masih bermasalah di
republik ini. Paling utama yang bermasalah adalah irigasi," ujarnya saat
berada di Makassar, Sulawesi Selatan, Desember lalu.
Dia mengatakan, terkait dengan
irigasi, datanya menunjukkan bahwa irigasi di seluruh Indonesia rusak sebanyak
52%, atau sebesar 3,2 juta irigasi yang rusak. Karena, sejak 20-30 tahun lalu
tidak dipelihara dengan baik hingga saat ini.
"Kedua, pupuk. Setiap saya
kunjungi wilayah di Indonesia, itu tidak ada wilayah yang saya kunjungi tidak
bermasalah terhadap pupuk. Ini terlambat penanganannya. Sekarang setiap saya
berkunjung, saya hadirkan manajer, direktur pupuk dari Petrokimia, Pusri, dan
lainnya. Mereka harus ikut agar tahu juga masalahnya," kata Amran.
Ketiga terkait degan benih. Saat ini
dirut Sang Hyang Sri ikut meninjau benih dari Sabang sampai Merauke untuk
melakukan pengecekan di lapangan, karena serapan benih pada 2013 hanya 20% di
tingkat nasional.
"Keempat Alsintan. Ini yang
paling mengkhawatirkan. Jadi pergerakan dari masyakat rumah tangga tani yang 10
tahun lalu, 31 juta rumah tangga. Sekarang ini tinggal 26 juta. Artinya ada
penurunan 500 ribu orang petani meninggalkan pertanian setiap tahun. Kalau ini
berlanjut ini berbahaya bagi pertanian Indonesia," ujarnya.
Terakhir, lanjut Mentan, masalah
penyuluh. Indonesia kekurangan penyuluh untuk pertanian yang seyogyannya
berjumlah 70 ribu dan sekarang hanya 52 ribu penyuluh.
"Saya harus mengambil langkah
cepat, untuk menyelesaikan ini. Agar kita bisa segera swasembada dengan waktu
yang singkat," imbuhnya.
Sumber : (izz) http://ekbis.sindonews.com/read/938996/34/
Editor : Y.A. Yahya