DIOLUHTAN. Tanaman kakao menghasilkan limbah berupa kulit buah yang cukup melimpah,
namun hingga kini belum banyak yang memanfaatkannya. Padahal, limbah
kulit buah kakao dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak sapi.
Akan tetapi, karena kandungan serat kasarnya sangat tinggi, kadar
protein yang rendah, serta mengandung Theobromin dan asamfitat
yang tinggi, kulit buah kakao tidak dapat diberikan secara langsung.
Untuk itu perlu dilakukan proses pengolahan dan fermentasi. Tidak terlalu rumit
namun memerlukan sedikit waktu dan tenaga.
Caranya, cacahlah kulit buah kakao menjadi potongan kecil-kecil. Bisa
dilakukan dengan menggunakan parang atau chopper (manual atau
elektrik). Selanjutnya cacahan kulit buah kakao ditebarkan secara merata di
atas terpal atau lantai, kemudian disemprot dengan larutan Aspergilusniger
secara merata.
Tahap selanjutnya adalah memasukkan cacahan kulit buah kakao tersebut
kedalam karung atau ditumpuk pada lantai dan ditutup secara rapat dengan
terpal. Biarkan selama 5-6 hari, agar terjadi proses fermentasi.
Setelah itu, dijemur dibawah terik matahari selama dua hari. Panjangkan
waktu penjemuran jika cuaca mendung. Kulit buah kakao yang telah kering
kemudian digiling sampai halus (menjadi tepung) menggunakan mesin
penggiling.
Kulit Kakao yang telah di Cacah
Tepung kulit buah kakao itulah yang nantinya dapat diberikan pada ternak
sapi. Berdasarkan penelitian, penggunaan tepung kulit buah kakao sebanyak 1%
pada pakan ternak sapi dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sapi sebesar
330 g/ekor/hari.
Agar tepung kulit buah kakao tetap bertahan untuk jangka panjang
dianjurkan disimpan dalam karung yang dilapisi plastik.
Sumber : litbang.deptan.go.id