DIOLUHTAN - Provinsi Kalimantan Timur
melalui intansi terkait pada tahun 2015 mendatangkan 950 ekor sapi yang
sebagian besar betina bunting dari Northern Territory (NT), Australia yang
diharapkan cepat beranak-pinak guna mewujudkan populasi dua juta ekor sapi di
Kaltim tahun 2018.
"Sebanyak 950 ekor sapi yang akan
kami datangkan itu terdiri dari 60 persen merupakan betina bunting dengan masa
kebuntingan umur 2-6 bulan," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim,
Dadang Sudarya di Samarinda.
Di sisi lain, iklim NT yang sama dengan
Indonesia merupakan faktor utama mengapa sapi-sapi dari NT dapat berkembang
cukup baik di Indonesia, termasuk di Kaltim. Selama ini, rata-rata setiap tahun sekitar
1 juta ekor sapi dipasok dari Australia untuk negara-negara konsumen dunia.
Dari jumlah itu, 60 persennya adalah dibawa ke Indonesia karena harganya lebih
murah, di samping sapi-sapi tersebut cocok dengan iklim Indonesia sehingga
mudah beradaptasi.
Dalam kaitan rencana mendatangkan sapi
dari NT tersebut, beberapa hari lalu pihak terkait di NT telah berkunjung dan
melakukan dialog dengan Dinas Peternakan Kaltim. Kehadiran pihak berwenang di
NT itu diterima Pemprov Kaltim di Dinas Peternakan Kaltim.
Hadir dalam pertemuan yang ketiga itu
adalah Mr Terry Mills (perwakilan NT dari Jakarta), Mr Ross (perwakilan NT dari
Darwin), dan Ny Hellen (perwakilan Meat Livestock Australia dari Jakarta).
Dalam pertemuan itu, selain dihadiri oleh
pejabat Dinas Peternakan Kaltim juga dihadiri perwakilan dari Badan Penanaman
Modal Daerah (BPMD) Kaltim dan Biro Kerjasama Provinsi Kaltim. Pertemuan
tersebut membahas tentang tantangan ke depan dan kesempatan untuk pengembangan
populasi ternak sapi mencapai target 2 juta ekor pada 2018.
Menurut penilaian Dr Ross, Pemprov Kaltim
dapat berhasil mencapai target 2 juta ekor apabila fokus. Dari hasil studi yang
dilakukannya, Kaltim merupakan tempat yang tepat untuk mengembangkan ternak di
Indonesia, karena lahan hijauan yang melimpah sepanjang tahun menjadi salah
satu penilaian utama dalam pengembangan sapi.
Sumber : republika.co.id
Editor : Y.A.Yahya