Protozoa adalah salah satu penyebab diare pada sapi potong.
Jenis protozoa yang banyak ditemukan di peternakan sapi (khususnya di Di
Amerika Serikat) adalah Coccidia, Cryptosporidia dan Giardia.
Giardia baru ditemukan beberapa tahun yang lalu namun telah banyak kasus yang
disebabkan oleh organisme ini, terutama pada pedet yang baru berusia 3-5
minggu.
Siklus hidup dari masing-masin protozoa ini berbeda. Untuk jenis
Coccidia, memiliki siklus hidup 21 hari, oleh sebab itu tidak pernah
menginfeksi pedet yang usia dibawah itu (18 - 19 hari). Sedangkan jenis
Cryptosporidia biasanya ditemukan pada pedet usia 7 - 21 hari, dan umumnya
menginfeksi bersama-sama dengan rotavirus, coronavirus dan E. coli.
Namun, telur (oocyst) dari protozoa ini memiliki kelebihan dapat hidup
dalam kondisi dormant (suri) di tanah dan kotoran ternak selama satu tahun.
Infeksi pada tubuh sapi potong terjadi karena pada saat protozoa ini tertelan
dan masuk kedalam usus, telur ini akan menetas dan berkembang biak dengan cara
menempel dan masuk kedalam jaringan sel pada usus. Akibatnya percernaan dan
penyerapan makanan akan terganggu.
Gejalanya tidak begitu jelas, tetapi sapi potong yang terinfeksi
biasanya akan berkurang nafsu makannya, sehingga pertumbuhannya terhambat. Jika
tingkat infeksi sudah parah, akan timbul diare (terkadang
disertai darah), depresi, dehidrasi dan kehilangan berat badan secara perlahan.
Sumber : manglayang.blogsome.com