DIOLUHTAN-Bone. Para
pembaca Diorama Penyuluhan dan Kedaulatan Pangan serta para Petani di manapun
Anda berada. Mulai Desember 2014 ini musim tanam sudah ada yang memulai. Petani
kita pun sudah mulai melakukan langkah-langkah awal penanaman. Saya
mengharapkan agar para petani memanfaatkan sebaik mungkin musim tanam 2014-2015
kali ini, harus intensif dan jangan sampai terlambat.
Para
petinggi kita di Kementerian Pertanian sendiri telah melakukan beberapa
rekomendasi penanaman terbaik melalui hasil penelitian Balitbang Pertanian,
termasuk tentang proses cocok tanam yaitu jika dilakukan pada bulan penghujan
maka peningkatan produksi pangan tersebut setidaknya menyumbang 65% terhadap
produksi pangan nasional. Rinciannya 40% untuk padi dan 45% untuk jagung.
Selain
harus dilakukan penanaman yang tepat waktu juga harus serempak untuk
meminimalisir serangan Hama dan Penyakit Tanaman (HPT). Kita pun tetap berharap
tinggi pada Dinas Pertanian di daerah harus pro aktif dalam penyaluran
pupuk dan benih. Termasuk bekerjasama dengan Kementerian Pertanian melalui
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) untuk melakukan
penyuluhan-penyuluhan misalkan jangan dibiarkan sawah menganggur terlalu lama, jangan
dibakar jeraminya, dibiarkan saja membusuk di sawah karena itu akan menjadikan
tanah itu subur.
Karena
jerami yang busuk itu akan memperbanyak cacing. Ini hal-hal teknis yang sangat
penting untuk diperhatikan. Selain tentang penanaman dengan menggunakan sistem
jajar legowo. Termasuk menambah jumlah anakan di dalam tiap rumpun padi yang
ditanam, menjadi 20 dalam tiap rumpun dan tiap hektar akan ada lebih dari 200
rumpun. Ini cara yang mudah untuk meningkatkan produktivitas padi.
Kita
berengharapkan musim tanam 2014-2015 dapat berjalan sesuai program yang
akan dilaksanakan. BPTP di setiap provinsi sendiri telah menyampaikan waktu
tanam berdasarkan Kalender Tanam (KATAM), rekomendasi pemupukan dan varietas
padi yang sesuai untuk ditanam dan teknologi yang sebaiknya digunakan, serta
pelibatan dinas pertanian setempat dan tokoh masyarakat. Seperti di yang sering
kita lakukan di Sulawesi Selatan pada umumnya yaitu melalui Tudang Sipulung.
Pentingnya
sistem informasi KATAM Terpadu yang dilengkapi dengan rekomendasi teknologi spesifik
lokasi dalam skala kecamatan ini dapat membantu petani dan petugas dalam
menyusun perencanaan pada awal musim tanam.
Yusran A. Yahya