DIOLUHTAN-suluhtani. Tahukah anda komposisi tanah terdiri dari bahan-bahan apa
saja? Lantas bagaimana hubungan budidaya pertanian dengan komposisi tanah?
semua akan dibahas dibawah ini.
Budidaya
Pertanian dan Komposisi Tanah – Pengertian Tanah
Jooffe
dan Marbut, dua ahli ilmu tanah asal Amerika serikat mendefinisikan tanah
sebagai tubuh alam (natural body) dimana ia terbentuk dan berkembang sebagai
akibat dari kerjasama antara gaya-gaya alam (natural force) terhadap
bahan-bahan alam (natural material) yang ada di permukaan bumi.
Tanah
juga merupakan medium bagi pertumbuhan tanaman. Tanah dalam kadar tertentu
menyediakan unsur hara dan mineral penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara
ini nantinya diubah menjadi persenyawaan organik karbohidrat, lemak, protein
dan lain-lain, setelah melewati proses penyerapan oleh akar tanaman.
Komposisi
Tanah
Secara
umum komposisi tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu; bahan mineral,
bahan organik, udara dan air tanah. Kadar komposisi tanah ini nantinya akan
berpengaruh terhadap bentuk, warna, tekstur dan kesuburan tanah.
Contohnya
untuk tanah dengan tekstur lempung berdebu (tanaman tumbuh dengan baik di
atasnya) tersusun atas 25% udara, 25% air, 45% bahan mineral dan 5% bahan
organik.
Air dan Udara tanah
Air dan Udara tanah
Setiap
tanah memiliki ruang pori-pori (pore space), yang nantinya akan diisi oleh
udara dan air. Komposisi air dan udara dalam pori-pori tanah tidak selalu sama
atau berubah-ubah. Perbandingan tersebut sangat tergantung pada kondisi cuaca
dan faktor lingkungan lainnya.
Keberadaan
air dan udara dalam tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan mikroba
tanah. Pada tanah yang subur dan gembur serta ditumbuhi dengan baik oleh
tanaman, biasanya ruang pori-pori mencapai 50%. Dengan perbandingan antara air
dan udara 1:1. Perbandingan ini bisa berubah sesuai dengan kondisi cuaca dan
faktor lingkungan lainnya.
Air
sangat berperan dalam menjaga kesegaran atau vigoritas tanaman. Selain itu air
juga berfungsi untuk melarutkan unsur-unsur hara, sehingga dapat diserap dengan
mudah oleh tanaman.
Bahan
Mineral
Mineral
inorganik adalah sumber hara potensial serta dapat menyediakan hampir semua
unsur hara kecuali nitrogen bagi pertumbuhan tanaman. Mineral inorganik ini
berasal dari pecahan-pecahan batu-batuan yang berukuran sangat kecil. Sehingga
ada yang berukuran sangat kecil seperti liat dan ada juga yang berukuran agak
besar (kasar) seperti pasir dan kerikil.
Kolloid
(partikel/butiran) liat berukuran sangat halus sekali bahkan tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Untuk melihatnya, para ahli ilmu tanah biasanya
menggunakan mikroskop elektron. Dan untuk mengetahui jenis dan sifat-sifat
kolloid ini digunakan sinar-X atau metoda lain.
Bahan
Organik
Bahan
organik adalah bahan mineral tanah yang sangat mudah lapuk. Ia merupakan sumber
utama unsur nitrogen (N) di dalam tanah. Sedangkan hasil pelapukan dari bahan
organik sangat penting yaitu humus. Humus ini nantinya bersama kolloid liat
akan berfungsi sebagai bahan aktif yang merupakan gudang penyimpan atau
pelepasan unsur hara bagi tanaman.
Pengaruh
Sistem Budidaya Pertanian Terhadap Komposisi Tanah
Dalam
sistem budidaya pertanian, pengolahan tanah merupakan suatu hal yang penting.
Pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur tanah agar lebih
gembur sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman dan menambah unsur hara
melalui pemupukan.
Proses
budidaya terus menerus sepanjang tahun akan mempengaruhi komposisi tanah,
terutama komposisi bahan organik dan bahan mineral. Campuran koloid organik dan
koloid liat yang umumnya terdapat pada lapisan tanah bagian atas lama kelamaan
akan menipis.
Baik
tergerus oleh aliran air maupun melalui proses penyerapan oleh tanaman yang
dibudidayakan. Proses pemupukan sedikit banyak mensubstitusi kekurangan tersebut.
Meskipun pada akhirnya tidak akan sebaik komposisi tanah awal.
Disarikan dari berbagai sumber