Antibiotika adalah kelompok zat kimia yang dapat
dibuat secara sintetik ataupun diturunkan dari organisme hidup, yang memiliki
khasiat:
- Mematikan (bakteriosid) atau menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatik).
- Mencegah kerusakan makanan dalam usus oleh bakteri dan mencegah timbulnya racun oleh kerja bakteri (amonia).
Antibiotika selama ini memang dipakai untuk mengobati penyakit, tetapi
dari hasil penelitian terbukti bahwa ada beberapa jenis antibiotika seperti :
basitrasin, zink basitrasin, oleandomisin, virgimisin,
aureomycinterramycin (oxy-tetracyclin) dan penicillin, memiliki sifat sekunder
yang menguntungkan, yaitu dapat meningkatkan efisiensi pemberian pakan dan
dapat merangsang pertumbuhan anak sapi (dalam jumlah yang relatip kecil,
beberapa jenis antibiotika memang berfungsi sebagai “growth promotor“), serta
meningkatkan reproduksi ternak.
Beberapa efek lain pencampuran antibiotik pada pakan ternak sapi adalah
sebagai berikut :
- Membantu pertumbuhan organisme yang men-sintesa zat makanan dan menghalangi tumbuhnya mikroorganisme yang merusak zat makanan.
- Menghalangi pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi ammonia dalam jumlah banyak di saluran pencernaan. Amonia yang bebas dari ikatan nitrogen, seperti trimethylamin, mempunyai efek negatif yaitu dapat menghambat pertumbuhan.
- Meningkatkan penyerapan zat makanan seperti : kalsium, Phosphor, Magnesium.
- Mempertinggi tingkat konsumsi makanan dengan mengubah mikroflora usus dan memperbanyak konsumsi air minum dengan cara merangsang penyerapan dan penahanan air di dalam alat pencernaan.
Penggunaan antibiotik atau antimikrobial sebagai bahan aditif pemicu
pertumbuhan dalam pakan ternak telah berlangsung lebih dari 40 tahun.
Saat ini, penggunaan senyawa antibiotik mengalami penurunan dan bahkan
di beberapa negara telah melarang penggunaan antibiotik
sebagai bahan aditif dalam pakan ternak.
Hal ini disebabkan :
- Kemungkinan adanya residu dari antibiotik yang nantinya akan menjadi racun bagi yang mengkonsumsinya
- Antibiotik dapat menciptakan mikro-organisme yang resisten dalam tubuh manusia atau ternak (terutama bakteri-bakteri pathogen seperti Salmonella, E. coli dan Clostidium perfrinens).
Sebagai contoh, walaupun di Eropa, Vancomycin diizinkan dicampurkan pada
pakan ternak, di Amerika Serikat antibiotika jenis ini hanya diizinkan untuk mengobati
manusia, dan dilarang untuk dijadikan campuran pakan ternak.
Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan di Denmark, dengan
melarang penggunaan beberapa jenis antibiotika sebagai campuran pakan ternak,
menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Terlihat ada penurunan
kasus kekebalan bakteri terhadap antibiotika yang bersangkutan.
Namun, jika bakteri sudah mengembangkan kekebalannya terhadap
antibiotika, diperlukan upaya dan waktu cukup lama untuk menurunkan kembali
tingkat kekebalannya di dalam populasi manusia.
Mengantisipasi ancaman meningkatnya kekebalan bakteri pada hampir
seluruh antibiotika yang ada di pasaran, WHO sudah merekomendasikan untuk
menghentikan penggunan antibiotika sebagai campuran pakan ternak.
Uni Eropa juga telah melarang penggunaan antibiotika sebagai
pendorong pertumbuhan hewan ternak. Namun masih banyak kalangan yang meragukan
ancaman bahaya ini, dan menolak mengikuti rekomendasi maupun larangan yang
telah diberlakukan.
Beberapa
pendapat menyatakan, dampak negatip pemberian antibiotik ini sebenarnya tidak
akan terjadi apabila pemberiannya sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan. Salah satu upaya untuk menghilangkan timbunan antibiotik
dalam jaringan tubuh ternak adalah dengan cara menghentikan pemberian
antibiotik beberapa
Sumber : (a) centralunggas.blogspot.com, (b) dw-world.de,
(c) biojobblog.com dan (d) foodhaccp.com