DIOLUHTAN-Magelang. Setiap hari, Tanto Dwi Anggoro,
mengantongi laba Rp 250.000 dari berjualan sayur-mayur keliling di Kota
Magelang. Nominal tersebut dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga kecilnya.
Nama pria berusia 29 tahun itu
akhir-akhir menjadi pembicaraan di masyarakat maupun sosial media karena
aksinya berjualan sayur keliling menggunakan motor sport Yamaha R25 250 cc.
Dwi–panggilan akrabnya–mengaku
bersyukur, berkat ketekunan dan kerja keras ia bisa menabung selama lebih dari
enam tahun untuk memperoleh sepeda motor impiannya. Meski “hanya” berjualan sayur keliling.
“Setiap
hari saya nabung Rp 20.000 dari jualan sayur keliling. Setelah terkumpul dan
mendapat pinjaman dari saudara, saya belikan motor ini. Saya beli kontan,” kata Dwi kepada Kompas.com,
di Magelang, Minggu (28/12/2014).
Ayah dari Evan Faiz Vavian (9) itu
mengaku sudah lama bercita-cita ingin memiliki sepeda motor yang biasa dipakai
untuk balapan. Harganya yang selangit, sekitar Rp 54 juta, membuat ia prihatin
dan bekerja keras menyisihkan penghasilannya setiap hari.
Bahkan dia juga rela berjualan nasi
goreng pada malam hari setelah berkeliling berdagang sayur pada pagi-siang
harinya. Dwi berjualan nasi goreng dibantu sang Istri, Siti Aisyah, di sekitar
rumahnya di Kampung Jambesari, Kelurahan Wates, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Dwi berkata, sejak kecil dia memang
sudah terbiasa bekerja mencari penghasilan sendiri. Dwi mengaku tidak rendah
diri meski hanya mampu menamatkan sekolah menengah pertama (SMP) saja.
Dia memilih untuk bekerja di bengkel
milik kakaknya di Jawa Timur sebelum menjadi tukang sayur seperti sekarang. “Meski pendapatan pas-pasan tetapi kalau
cermat mengaturnya pasti bisa mencukupi kebutuhan. Uang yang saya dapat tiap hari
saya bagi-bagi sesuai pos kebutuhan, misalnya untuk beli bensin per hari, jatah
istri per hari, bayar sekolah anak, termasuk bayar utang, dan sebagainya,”
ucap Dwi.
Sebelumnya, Dwi berkeliling jualan
sayur dengan mengendarai motor besar Honda Tiger, lalu beralih menggunakan
motor matik Yamaha Mio dan terakhir dengan motor sport berwarna kombinasi putih
dan biru itu.
Beruntung motor kesayangannya itu
tidak terlalu ribet dalam perawatan, dan termasuk irit bahan bakar. Setiap hari
Dwi cukup mengisi bensin Rp 20.000 untuk berkeliling mulai dari belanja di
Pasar Tegalrejo Kabupaten Magelang, lalu menemui pelanggannya kawasan
Potrobangsan – Wates – Polosari – Pucangsari Kedungsari hingga kembali ke
rumahnya di Jambesari Kota Magelang.
Dwi tidak memungkiri jika pasang
surut kehidupan selalu terjadi. Tidak setiap hari sayur dagangannya laku
terjual. Ia pun berkreasi mengolah sisa sayur segar itu menjadi kluban (urap
sayur) siap santap yang kemudian ia jual kembali.
Sebelumnya diberitakan, aksi Dwi ini
menghebohkan sosial media setelah seseorang mengunggah fotonya di Facebook.
Beragam komentar netizen ditujukan kepadanya tidak terkecuali teman-teman dan
pelanggannya.
“Banyak
yang komentar kalau saya ini gila, pelanggan saya juga bilang ‘nggaya’, masak
tukang sayur saja naik motor balap kayak gini. Kenapa enggak sekalian pakai
mobil,” ujar Dwi
terkekeh.
Sumber : www.kompas.com