Salmonella adalah salah satu bakteri penyebab diare(mencret) pada ternak
sapi.
Berdasarkan penelitian ada sekitar 1000 jenis bakteri Salmonella, namun
yang paling umum menginfeksi adalah Salmonella typhimurium.
Bakteri Salmonella mampu bertahan hidup di media yang sesuai selama
berbulan-bulan. Beberapa diantaranya agak sulit untuk diobati karena terbukti
kebal terhadap obat-obatan antimikroba (antibiotik).
Ada beberapa cara penularan bakteri ini yaitu melalui kotoran/faeces,
urine, saliva dan cairan hidung sesama sapi, burung, binatang pengerat, air,
manusia atau air susu yang berasal dari sapi yang telah terinfeksi.
Setelah masuk kedalam tubuh, bakteri ini akan langsung menyerang lapisan
lendir dalam usus kecil. Akibatnya, usus kecil akan mengalami pengikisan,
peradangan (infeksi) dan akhirnya menyebabkan diare yang cukup parah dengan
ciri-ciri kotoran berbentuk cair dan seringkali terdapat bercak darah.
Gejala lain yang timbul antara lain : , ternak tidak mau minum susu atau
CMR, dehidrasi berat dan demam tinggi. Jika didiamkan, bakteri ini
akan masuk kedalam aliran darah, persendian, otak, paru paru dan hati dan
akhirnya menyebabkan kematian.
Infeksi Salmonella pada pedet umumnya terjadi pada pedet yang usianya
diatas 6 hari, dengan tingkat kematian sangat tinggi, biasanya terjadi pada 12
- 48 jam setelah tanda tanda pertama muncul. Karena ada banyak jenis bakteri
Salmonella yang kebal terhadap obat, perlu dilakukan tes khusus (bacteriologic
sensitivity test) untuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikan.
Sumber : manglayang.blogsome.com