Puncak peringatan Hari Ayam dan Telur
Nasional dan Hari Telur Se-Dunia tahun 2014 diselenggarakan secara bersamaan di
Anjungan Pantai Losari, Makassar Sulawesi Selatan, pada Hari Minggu tanggal 12 Oktober
2014 dan dibuka langsung oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. didampingi oleh Ketua DPRD Sulsel,
para pimpinan SKPD Sulsel, pimpinan perusahaan peternakan, dan beberapa
pimpinan organisasi pendukung dengan diawali makan bareng telur dan daging
ayam.
Kegiatan yang
dilaksanakan dengan bekerjasama Pemda Provinsi Sulawesi Selatan ini, menjadi
momentum yang tepat melanjutkan kegiatan kampanye tentang pentingnya konsumsi
produk ayam dan telur bagi masyarakat dan kemajuan bangsa. Dalam hal ini khususnya
dilaksanakan di wilayah Timur Indonesia yang dimasa mendatang akan menjadi
fokus pembangunan nasional dalam hal peningkatan sumberdaya manusia.
Saat ini konsumsi daging
dan telur masyarakat masih sangat minim dibandingkan negara-negara tetangga,
seperti Malaysia. Sementara, konsumsi terhadap rokok di Indonesia termasuk
salah satu negara yang tertinggi di dunia. Padahal, dari segi manfaat yang
diperoleh dari konsumsi daging dan telur ayam lebih besar dibandingkan konsumsi
terhadap rokok.
"Dari seminar kemarin, diungkapkan bahwa konsumsi rokok mencapai 3
batang per orang per hari. Sementara konsumsi telur hanya 1,6 butir per
minggu," ujar Y.A.Yahya (penyuluh pertanian Kab. Bone) yang juga
mengikuti Seminar yang diadakan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar)
dalam rangka Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional sehari sebelumnya di Grand
Clarion Hotel.
Fakta
berbicara, bahwa konsumsi ayam dan telur masyarakat Indonesia masih rendah,
hanya 87 butir per orang per tahun atau 1,6 butir per minggu. Konsumsi daging
ayam sekitar 7 kg per orang per tahun. Banyak pihak berspekulasi, rendahnya
tingkat konsumsi tersebut akibat rendahnya daya beli masyarakat.
Hal
ini tidak sepenuhnya benar, karena faktanya masyarakat Indonesia masih mampu
membeli rokok 1.108 batang rokok per orang per tahun atau 3 batang rokok per
orang per hari. Padahal harga sebutir telur sama dengan sebatang rokok dan
ironisnya mayoritas konsumen rokok adalah masyarakat berpenghasilan
rendah.
Yusran menilai, rendahnya
konsumsi masyarakat terhadap telur dipengaruhi pemahaman masyarakat akan
pentingnya telur dan daging ayam sebagai sumber protein hewani yang paling
murah. Melihat kondisi tersebut, dalam peringatan hari Ayam dan Telur Nasional
kali ini dilakukan upaya untuk menyadarkan masyarakat bahwa ayam dan telur
sangat penting. Telur juga dinilai dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasanmasyarakat.
“Kalau isu daging ayam mengandung
hormon dan kolesterol, itu tidak benar dan sudah saatnya kebiasaan merokok
supaya diubah menjadi kebiasaan membeli dan mengkonsumsi daging ayam dan telur.
Masa depan anak harus diperhatikan dan sebagai orangtua supaya menghilangkan
kebiasaan merokok untuk diganti makan telur dan daging ayam” ungkapnya
Sementara itu, Ketua
Panitia perayaan hari Ayam dan Telur Nasional, H Yusuf menjelaskan, melalui
kegiatan sosialisasi pentingnya konsumsi telur dan ayam tersebut, diharapkan
kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi telur dapat meningkat. Khusus di
Sulsel, kata Yusuf, konsumsi telur masyarakat per tahunnya masih sekitar 100
butir. Diharapkan, angka tersebut dapat meningkat dengan kegiatan sosialisasi
yang rutin dilakukan. "Kita berharap
dapat meningkat, kalau bisa menyamai konsumsi telur di Malaysia yang mencapai
300 butir per tahun. Kalau secara nasional, konsumsi kita di Sulsel sudah
lumayan karena lebih tinggi dari konsumsi nasional," ujarnya.
Secara nasional, konsumsi
per tahun masyarakat hanya sekitar 90 butir per tahun, sementara Sulsel sudah
berada di atas angka 100 butir telur per tahun. Sementara, konsumsi daging
daging di Sulsel sudah 10 kilo, nasional 7,8 kilo per orang per tahun. "Berdasarkan data, tahun 2011 konsumsi
daging cuma 7 kilo per orang per tahun. Target tahun 2018 sudah dua kali lipat,
karena kalau tumbuh begitu industriperunggasan dapat tumbuh baik. Apalagi,
selama ini industri unggas berkontribusi baik untuk perekonomian kita,"
ujarnya.
Peringatan hari Ayam dan
Telur Nasional tahun ini berpusat di Makassar adalah serangkaian kegiatan dari
peringatan hari jadi Sulsel. Tak cuma itu, pada pra kegiatan digelar pula talk show
di Radio dan TV, audensi/diskusi dengan Pemprov Sulsel dan lembaga terkait,
lomba menggambar dan mewarnai untuk siswa TK/SD, lomba memasak berbahan dasar
ayam dan telur, press conference, kunjungan wartawan dan tenaga pengajar ke
pabrik pakan yang ada di Makassar serta seminar peternakan unggas kerjasama
dengan USSEC.
Saat
kegiatan Hari H, berbagai acara digelar, antara lain senam jantung sehat,
hiburan musik, tarian tradisional Makassar, bazar murah telur dan daging ayam,
paket pakan ternak, paket telur, paket nugget, sozis dan susu real good , serta
aneka doorprize dengan hadiah utama Motor.
Mari
tingkatkan konsumsi ayam dan telur untuk meningkatkan gizi dan prestasi anak
bangsa. Selamat Hari Ayam dan Telur Nasional dan Hari Telur sedunia 2014.