Kekhawatiran adanya kelangkaan
pupuk ZA dan SP-36 bersubsidi di Desa Lamoncong, dan desa sekitarnya di Kec. Bontocani, Kab. Bone, Sulawesi Selatan pada awal juni tahun
2014 akhirnya terbukti. Bahkan akhir-akhir ini pupuk urea bersubsidi pun makin
langka diperoleh. Bukan hanya di desa Lamoncong, tapi desa-desa sekitar pun
turut merasakannya.
Saat ini petani di sejumlah desa
semakin cemas, karena jatah pupuk bersubsidi tak kunjung datang.
Salah satu petani desa Lamoncong mengaku
melalui kelompok tani telah mengajukan rencana definitif kebutuhan kelompok
atau RDKK jauh-jauh hari, tetapi sampai sekarang jatah pupuk ZA dan SP-36
bersubsidi belum diterima. Padahal usia tanaman padi sudah menginjak 1 bulan
harus segera dipupuk, untuk mendapatkan hasil panenan yang melimpah.
Petani desa Lamoncong lainnya, Ambo
(51) mengaku banyak yang tidak sabar menunggu datangnya pupuk ZA, SP-36 dan Urea
bersubsidi. Mereka kemudian berusaha mencari pupuk sampai ke Distributor. Tapi
hasilnya nihil karena mereka harus mencari ke pengecer, padahal di pengecer,
stoknya tidak ada. Ambo justru meragukan komitmen pemerintah untuk
memperjuangkan nasib petani, dengan program mudah, murah dan merata.
Penyuluh Pertanian Urusan Programa, BPK Bontocani. Y.A. Yahya, SPt, MSi mengungkapkan kelangkaan pupuk di wilayahnya memang benar dan hal ini
sudah diungkapkan pada rapat koordinasi di tingkat BPK Bontocani. Mudah-mudahan
hal ini dapat segera diatasi agar tanaman dapat tumbuh dengan baik serta hasil
panen dapat dirasakan oleh petani didesa lamoncong.